Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Suriah, Turki dan Iran Setuju Dengan Konsep Peta Jalan Rusia

Suriah, Turki dan Iran Setuju Dengan Konsep Peta Jalan Rusia



Berita Baru, Internasional – Suriah, Turki dan Iran telah setuju dengan konsep peta jalan yang diajukan oleh Rusia untuk menormalisasi hubungan antara Ankara dan Damaskus, kata utusan khusus presiden Rusia untuk Suriah, Alexander Lavrentyev, kepada Sputnik.

“Semua pihak umumnya setuju dengan konsep peta jalan untuk memajukan proses normalisasi hubungan dan menyampaikan pandangan dan proposal mereka. Sekarang mereka perlu disistematisasi dan dikoordinasikan,” kata Lavrentyev.

Menurutnya, proses itu akan memakan waktu.
“Yang paling penting adalah prosesnya bergerak maju, dan ada kemajuan. Tidak bisa banyak ditunda, semua orang setuju dengan ini,” kata Lavrentyev.

Moskow telah menyerahkan rancangan peta jalan kepada Ankara dan Damaskus tentang normalisasi hubungan antara Turkiye dan Suriah, tambah Alexander.

“Setelah pertemuan para menteri luar negeri dari empat negara pada bulan Mei, pihak Rusia mengambil sendiri persiapan draf untuk persetujuan lebih lanjut. Ada draf seperti itu, sudah diserahkan ke pihak terkait. Sudah ada telah diserahkan ke Turkiye, Damaskus, pihak Iran memilikinya,” kata Lavrentyev.

Draf itu bisa diubah, kata diplomat itu.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, sebelumnya menyebutkan topik prioritas peta jalan: memulihkan kendali pemerintah Suriah di seluruh negeri, memastikan keamanan perbatasan Suriah-Turki, menghilangkan kemungkinan serangan lintas batas atau infiltrasi teroris.

Moskow memiliki bukti bahwa Amerika Serikat sedang membangun kontingen militernya di Suriah, kata Lavrentyev.

“Ada informasi mengenai fakta bahwa Amerika Serikat memperkuat kontingen militernya di Suriah timur laut, serta di Al-Tanf, yang telah diduduki secara ilegal oleh mereka Amerika untuk waktu yang cukup lama,” kata Lavrentyev.

“Ini mungkin karena pengetatan posisi AS dalam hubungannya dengan Damaskus sendiri dan upaya untuk melakukan upaya untuk lebih mengacaukan situasi di Suriah,” kata diplomat itu.