POSNU Bersama PCINU FREU Gelar Webinar Moderasi Agama di Rusia
Berita Baru, Jakarta – Poros Sahabat Nusantara (POSNU) bekerjasama dengan Pengurus Cabang Istimewa NU Federasi Rusia dan Eropa Utara (PCI-NU FREU) mengadakan kegiatan webinar bertajuk “Islam dan Moderasi Agama di Rusia” pada Sabtu, 30 April 2022. .
Narasumber pada webinar seri 2 ini diantaranya Amy Maulana (Ketua Tanfidziyah PCI-NU FREU) dan Arif Sutanmegomedov yang merupakan Warga Negara asli Rusia dan bekerja di Pusat Rehabilitasi Krepost Dagestan. Kegiatan ini juga dimoderatori oleh Marwan Yaumal Akbar, WNI yang kini menempuh S2 Studi Eropa Kazan Federal University.
Elina Dian Karmilla selaku ketua Umum DPP POSNU dalam sambutannya menyampaikan bahwa Webinar ini mempunyai satu tema besar yang sangat menarik yaitu mengenai isu moderasi beragama di Rusia, ditengah perbincangan dunia yang focus pada oprasi militer Rusia di Ukraina.
“Ketika POSNU membagikan informasi tentang adanya webinar ini, banyak yang bertanya-tanya bagaimana keberadaan islam di Rusia sana. Adanya webinar ini diharapkan bisa menjadi jalan untuk kita kepada pengetahuan-pengetahuan mengenai pengalaman keberagamaan dan keberagaman di Rusia, mengingat Rusia bukan negara mayoritas Islam, berbeda dengan Indonesia,” kelas Dian.
Di Rusia, lanjut Dian, Islam merupakan agama terbesar kedua setelah Kristen Ortodox. Pemerintah Rusia yang dipimpin oleh Vladimir Putin mempersilakan masyarakat Rusia untuk memeluk agamanya masing-masing sehingga pengalaman keberagamaan Rusia berjalan begitu hangat dan moderasi agama bisa terjadi di Rusia.
Amy Maulana selaku ketua tanfidziyah NU Federasi Rusia dan Eropa Utara mengungkapkan kebahagiannya karena bisa bekerjasama dengan POSNU dalam webinar di bulan Ramadhan tahun ini. Saat ini beliau juga sedang menyelesaikan disertasinya dengan tema serupa yakni mengenai gambaran keberagamaan islam di Rusia.
Ia menuturkan bahwa saat ini prosentase penduduk Rusia yang beragama islam sekitar 30% dan angka tersebut semakin tahun semakin meningkat, berbanding lurus dengan permintaan produk halal yang semakin meninggi. Hal tersebut kemungkinan terjadi karena mulai banyak penduduk Rusia yang menggali lebih dalam mengenai garis keturunan mereka dan menemukan bahwa nenek moyang mereka memeluk agama islam sejak dulu.
“Angka muslim di Rusia saat ini ada sekitar 30% dari penduduk rusia, yang berasal dari 40 kelompok etnis muslim di Rusia. Artinya keislaman tersebut mereka dapat dari nenek moyang karena mereka bukan kelompok imigran dari luar seperti eropa barat dan sekitarnya,” ujar Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Perwakilan Federasi Rusia tersebut.
Ia juga menambahkan bahwa kultur keislaman di Rusia mengikuti kultur Ahlus Sunah wal Jamaah dengan berbagai madzhab.
Arif Sutanmegomedov yang merupakan penduduk asli Dagestan, salah satu etnis muslim Rusia menuturkan bahwa angka toleransi di Rusia cukup tinggi, ia sudah terbiasa bergaul dengan tetangga-tetangganya yang merupakan non-muslim dan bisa berhubungan dengan baik secara social.
“Pada tahun 2022 ini, telah diadakan buka bersama yang diikuti oleh kurang lebih 20.000 orang di studion di Dagestan, dan kini buka bersama tersebut diadakan setiap hari hampir di seluruh wilayah di Rusia” ujarnya. Ia pun menambahkan “Hubungan baik antara umat muslim dan umat Kristen di Rusia mungkin juga bisa berjalan dengan baik karena kedua agama ini memercayai Nabi Isa dan ajarannya,” katanya.