87 Persen BLT di Kalsel Telah Disalurkan
Berita Baru, Banjarbaru – Pandemi Covid-19 membuat pemerintah pusat mengambil kebijakan relokasi dan refocusing anggaran untuk upaya penanganan virus tersebut, tidak terkecuali dana desa yang saat ini digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT).
“Sebelumnya dana desa sama sekali tidak bisa digunakan untuk BLT, karena fokus untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di desa,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Zulkifli, Banjarbaru, Rabu (10/6).
Menurut Zulkifli, sekitar 87 persen desa di Kalsel telah menyalurkan BLT yang bersumber dari dana desa tersebut.“Sampai dengan tanggal 5 juni 2020 sudah 1.636 yang menyalurkan dana desa dari 1.864 desa yang ada di Kalsel. Dana desa tidak boleh tumpang tindih dengan penerima bantuan dari Kementerian Sosial dan Kartu Prakerja,” terang Zulkifli.
Saat ini, penyaluran BLT tersebut telah memasuki tahap kedua dan selanjutnya disusul tahap ketiga dengan besaran bantuan Rp600.000,00/Kepala Keluarga (KK).
“Tahap dua sudah berjalan, sebanyak 62 desa yang sudah mencairkan BLT dari dana desa. Nanti ada tiga tahap penerimaan BLT, masing-masing per KK mendapat Rp600.000,00, jadi Rp1.800.000,00 selama tiga bulan,” kata Zulkifli.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) terbaru, lanjut Zulkifli, disebutkan bahwa BLT akan ditambah selama 3 bulan berikutnya, dengan total bantuan Rp2.700.000,00 selama 6 bulan.
“Permenkeu yang terbaru membuat kebijakan bahwa BLT akan ditambah tiga bulan berikutnya dengan total enam bulan penerimaan. Tiga bulan berikutnya jumlah yang diberikan tidak Rp600.000,00 tapi Rp300.000,00/bulan, jadi secara keseluruhan Rp2.700.000,00,” tukas Zulkifli.