12 Tahun Terakhir Frekuensi Bencana di Indonesia Meningkat, Jokowi: Hati-hati!
Berita Baru, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghimbau agar Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk selalu waspada. Karena berdasar data yang dimiliki, potensi bencana di dunia belakangan cenderung semakin tinggi, frekuensinya 5 kali lipat naik selama 50 Tahun terakhir.
“Menurut data yang saya miliki, potensi bencana di dunia ini cenderung semakin tinggi. Frekuensinya 5 kali lipat naik selama 50 Tahun terakhir. Lima kali lipat, hati-hati,” kata Presiden Jokowi dalam Rapat Kerja Basarnas Tahun 2023, Kamis (16/2).
Tak hanya di dunia, menurut Presiden frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis. Yaitu naik 81 persen, dari 1.945 peristiwa di Tahun 2010, meningkat di Tahun 2022 dengan jumlah 3.542 peristiwa.
“Frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis, yaitu naik 81 persen. Dari yang sebelumnya 2010, 1945. Kemudia 2022 kemarin 3542. Kenaikannya dalam 12 tahun ini 81 persen,” tutur Jokowi.
Oleh sebab itu, Presiden meminta agar Basarnas memiliki sejumlah peralatan berteknologi mutakhir untuk mempercepat pencarian dan pertolongan orang saat terjadi bencana. Beberapa diantaranya, drone rescue, snake robot, robot diver dan jet suit.
“Penggunaan teknologi untuk mempercepat pencarian dan pertolongan ini sangat penting meski tadi diterangkan beberapa peralatan yang sudah kita miliki, tetapi menurut saya masih banyak yang harus dimiliki oleh Basarnas,” pesan Presiden.
Namun demikian, Presiden Jokowi tetap berharap, ke depan tidak ada bencana dan kecelakaan besar yang terjadi. Sekalipun, Basarnas cukup tanggap dan cepat melakukan operasi pencarian serta pertolongan dalam menagani bencana-bencana besar yang terjadi selama ini.
“Dan terimakasih atas dedikasinya dalam setiap operasi pencarian dan pertolongan. Tentu saja kita berharap tidak ada bencana yang melanda masyarakat, baik itu bencana alam, maupun bencana-bencana lainnya, atau pun kecelakaan-kecelakaan besar,” ucap Presiden Jokowi.