Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

10 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2022

10 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2022



Berita Baru, Jakarta – Forbes kembali merilis 50 daftar orang terkaya di Indonesia Tahun 2022. Dalam daftar versi Forbes edisi Desember 2022 ini, nilai kekayaan konglomerat Indonesia bertambah menjadi US$ 180 miliar atau setara Rp 2.808 triliun (kurs Rp 15.600).

Penambahan itu juga mengangkat nama baru di daftar orang terkaya di Indonesia. Beberapa yang sebelumnya tidak ada di 10 besar, saat ini naik ke 10 besar.

Mengutip dari Forbes, Sabtu (9/12) Seperti Low Tuck Kwong yang saat ini menjadi orang terkaya kedua di Indonesia. Sementara tahun lalu dia berada di urutan 28, kini namanya mentereng di urutan kedua mengalahkan Keluarga Widjaja pemilik Sinar Mas Group.

Low Tuck Kwong sebagai pengusaha batu bara kini memang tengah mengalami keuntungan. Tingginya harga komoditas energi itu meningkatkan kekayaannya hampir lima kali lipat menjadi US$ 12,1 miliar.

Selain itu, pemilik jaringan toko serba ada Alfamart, Djoko Susanto juga masuk ke 10 orang terkaya di Indonesia untuk pertama kalinya. Kekayaannya bertambah menjadi US$ 4,1 miliar.

Menariknya lagi, Hartono bersaudara tercatat sudah 14 tahun berturut-turut menjadi orang paling kaya di Indonesia. Keluarga tersebut menduduki posisi pertama dalam daftar orang terkaya di Indonesia sejak 2008.

Berikut Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2022

1. R. Budi Hartono & Michael Hartono: US$ 47,7 miliar atau Rp 744,12 triliun

2. Tuck Kwong rendah: US$ 12,1 miliar atau Rp 188,76 triliun

3. Keluarga Widjaja: US$ 10,8 miliar atau Rp 168,48 triliun

4. Sri Prakash Lohia: US$ 7,7 miliar atau Rp 120,2 triliun.

5. Anthoni Salim: US$ 7,5 miliar atau setara Rp 117 triliun

6. Chairul Tanjung: US$ 5,2 miliar atau Rp 81,12 triliun.

7. Prajogo Pangestu: US$ 5,1 miliar atau Rp 80,7 triliun.

8. Boenjamin Setiawan: US$ 4,8 miliar atau Rp 74,88 triliun.

9. Tahir dan keluarga: US$ 4,2 miliar atau Rp 65,52 triliun.

10. Djoko Susanto: US$ 4,1 miliar atau Rp 63,96 triliun.