Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perang Perdagangan
(BBC)

Upaya Rekonsiliasi Perang Perdagangan China-Amerika



Beritabaru.co, Internasional- Para pejabat perdagangan Amerika Serikat (AS) melakukan pembicaraan dengan para kolega mereka di China pada hari Selasa (09/07/2019). Pembicaraan tesebut berkaitan dengan kerja sama Washington dan Beijing untuk menyelesaikan kesepakatan perdagangan (perang perdagangan).

Perwakilan dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin berbicara dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Menteri Perdagangan Zhong Shan untuk melanjutkan negosiasi penyelesaian sengketa perdagangan yang buntu antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia itu.

Pertemuan ini bertujuan untuk melanjutkan putaran baru keterlibatan antara AS dan China. Kedua aktor ekonom besar ini berusaha menghindari pelebaran perang perdagangan yang merusak. Akhir bulan lalu, Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping bertemu di KTT G-20 di Jepang dan sepakat untuk tidak memungut tarif baru.

Trump telah mendorong Beijing untuk membeli lebih banyak barang Amerika dan mengatasi pencurian kekayaan intelektual. Mereka berusaha untuk memotong tarif yang menampar sebesar $ 250 miliar dan $ 110 miliar dalam produk-produk Cina dan Amerika ketika potensi konflik ekonomi global tumbuh. Trump sebelumnya telah menyarankan akan  meninggalkan tugas di tempat sampai Cina memenuhi kesepakatan potensial.

Sebelumnya pada bulan mei telah terjadi pembicaraan. Pembicaraan tersebut ketika pemerintah Trump mengatakan telah mendekati kesepakatan dengan Beijing. Lalu kemudian, Gedung Putih menuduh China mundur dari komitmen besar. Kedua belah pihak kemudian meningkatkan tarif tarif yang ada.

Sebelumnya, Selasa, penasihat ekonomi utama Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan pemerintahan Trump memiliki posisi penting bagi Beijing untuk membeli produk pertanian mereka.

Di acara CNBC Capital Exchange, Rabu (10/07/2019), Kudlow mengatakan dia akan menetapkan bahwa tidak ada batas waktu pada pembicaraan dan menekankan kualitas bukan kecepatan.

Penulis : Nafisa Fiana
Sumber : cnbc