Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pengunjung terlihat di stan Intel selama China Digital Entertainment Expo and Conference, juga dikenal sebagai ChinaJoy, di Shanghai, China 30 Juli 2021. Foto: Reuters.
Pengunjung terlihat di stan Intel selama China Digital Entertainment Expo and Conference, juga dikenal sebagai ChinaJoy, di Shanghai, China 30 Juli 2021. Foto: Reuters.

Waduh! Kok Warganet China Ramai-ramai Boikot Produk Intel?



Berita Baru, Hongkong – Warganet China ramai-ramai boikot produk Intel, termasuk penyanyi top China dan beberapa warganet China lainnya, lantaran pernyataan dari Intel baru-baru ini untuk tidak mengambil produk atau tenaga kerja dari China.

Di Weibo, medsos mirip Twitter di China, penyanyi Karry Wang mengatakan dia tidak akan lagi menjabat sebagai duta merek untuk Intel, menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa “kepentingan nasional melebihi segalanya”.

Banyak pengguna Weibo mencemooh permintaan maaf Intel sebagai upaya melindungi penjualan di China, dengan salah satunya mengatakan “kesalahan adalah kesalahan! Cabut pernyataan tentang Xinjiang!”

Tagar “Apakah permintaan maaf Intel tulus?” bahkan menjadi trending di Weibo pada pada Kamis (23/12) sore.

Menurut laporan Reuters, Intel memiliki sekitar 10.000 karyawan di China. Selain tenaga kerja, kehadiran Intel di China juga mencakup lokasi perakitan dan pengujian di Shanghai dan Chengdu.

Namun, pada Kamis (23/12), Perusahaan pembuat chip asal Amerika Serikat (AS), Intel meminta maaf di China karena mengeluarkan pernyataan tidak mengambil produk atau tenaga kerja dari wilayah China lantaran aturan dan pembatasan dari pemerintah AS.

Intel mengatakan dalam permintaan maafnya bahwa pihaknya “menghormati sensitivitas masalah di China.”

Intel menjelaskan bahwa “diperlukan untuk memastikan bahwa rantai pasokannya tidak menggunakan tenaga kerja atau sumber barang atau jasa dari wilayah Xinjiang”, berikut pembatasan yang diberlakukan oleh “beberapa pemerintah”.

Diketahui bahwa AS dan China sedang berada dalam konflik di beberapa lini. Amerika Serikat menuduh China melakukan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang. Namun China telah berulang kali membantah klaim tersebut.

“Kami mohon maaf atas masalah yang terjadi pada pelanggan, mitra, dan publik China yang kami hormati. Intel berkomitmen untuk menjadi mitra teknologi tepercaya dan mempercepat pengembangan bersama dengan China,” kata Intel.

Kementerian luar negeri China mengatakan “tuduhan kerja paksa di Xinjiang adalah kebohongan yang dibuat oleh pasukan anti-China Amerika” yang bertujuan untuk mengacaukan China dan menghambat perkembangannya.

“Kami mencatat pernyataan itu dan berharap perusahaan terkait akan menghormati fakta dan membedakan yang benar dan yang salah,” kata juru bicara kementerian luar negeri Zhao Lijian dalam briefing harian di Beijing.