Turki Kecam Penembakan Demonstran di Myanmar
Berita Baru, Internasional – Turki mengecam penggunaan kekuatan yang tidak proporsional oleh junta militer Myanmar kepada pengunjuk rasa damai. Dalam peristiwa itu, 18 orang dilaporkan tewas pada aksi demonstrasi yang berlangsung kemarin.
“Kami sangat prihatin bahwa stabilitas di Myanmar memburuk usai kudeta pada 1 Februari 2021,” ucap Kementerian Luar Negeri Turki pada sebuah pernyataan.
“Kami menyerukan langkah-langkah yang perlu diambil dalam rangka pemulihan demokrasi tanpa penundaan untuk melangsungkan perdamaian dan stabilitas di negara dan segera penghentian kekerasan terhadap pengunjuk rasa damai,” tambahnya, dikutip dari, Anadolu Agency, Senin (1/3).
Kantor HAM PBB sebelumnya menegaskan, pasukan keamanan kembali menggunakan tembakan langsung kepada mereka yang memprotes kudeta militer. Selain menewaskan 18 demonstran, lebih dari 30 orang lainnya mengalami luka-luka.
“Polisi dan pasukan militer sudah menghadapi demonstrasi damai, menggunakan kekuatan mematikan dan kekuatan yang kurang mematikan yang. Menurut informasi yang bisa dipercaya—telah menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 30 luka-luka,” kata Kantor HAM PBB.
Tembakan dilakukan oleh pasukan keamanan di beberapa lokasi di kota besar Myanmar; Yangon, usai gas air mata dan granat setrum tidak membuat massa bubar.
Media pemerintah, Global New Light Of Myanmar menyalahkan kubu demonstran dengan menyebutnya sangat anarkis.
“Tindakan berat pasti akan diambil untuk pengunjuk pendemo rusuh. Tentara sudah menunjukkan pengekangan, tetapi tidak bisa mengabaikan massa anarkis,” tulis Global New Light Of Myanmar.