Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

“Terorisme Rasis!,” Palestina Mengutuk Seruan Menteri Israel untuk Menghapus Kota Hawara

“Terorisme Rasis!,” Palestina Mengutuk Seruan Menteri Israel untuk Menghapus Kota Hawara



Berita Baru, Internasional – Pada Rabu (1/3), seorang pejabat senior Palestina mengutuk seruan seorang menteri Israel untuk menghapus kota Hawara, selatan kota Nablus di Tepi Barat utara, yang menjadi sasaran serangan oleh pemukim Israel dua hari lalu.

Seruan Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, untuk menghapus kota itu dari keberadaannya adalah “terorisme rasis,” kata Hussein Al-Sheikh, sekretaris jenderal komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, dalam sebuah pernyataan pers.

“Seruan itu membutuhkan intervensi dari organisasi hak asasi manusia internasional untuk membawanya ke pengadilan atas tuduhan menyerukan pembantaian terhadap rakyat Palestina,” kata Al-Sheikh seperti dilansir dari Xinhua News.

Pada Minggu malam, desa dan kota di selatan Nablus, terutama Hawara, menjadi sasaran sekitar 300 serangan oleh pemukim Israel, termasuk membakar rumah dan kendaraan serta menghancurkan jendela. Serangan tersebut mengakibatkan satu kematian warga Palestina, dengan sekitar 400 ratus orang terluka.

Radio Israel melaporkan bahwa polisi Israel menangkap enam pemukim Israel yang diduga terlibat dalam kerusuhan, pembakaran dan perusakan properti di Hawara, menambahkan bahwa para tahanan termasuk empat orang dewasa dan dua anak di bawah umur.

“Hawara harus dihapus, dan saya percaya bahwa Negara Israel harus melakukan itu, bukan para pemukim,” kata Smotrich dalam pidatonya pada hari Rabu selama konferensi yang diselenggarakan oleh surat kabar bisnis harian Israel The Marker.

Komentar Smotrich dikecam keras oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, pada hari Rabu. Ia menggambarkan pernyataan itu sebagai “menjijikkan” dan “tidak bertanggung jawab”, menurut laporan CNN.

Price juga meminta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat senior Israel lainnya untuk secara terbuka menolak dan mengingkari komentar ini, kata laporan itu.

“Itu tidak cukup,” kata Kementerian Luar Negeri Palestina dalam pernyataan pers, ia menambahkan bahwa “penyelidikan harus dibuka terhadap dia (Smotrich), dan dia harus dipenjara, di mana dia seharusnya berada, seperti banyak orang lainnya.”

Di Gaza, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengatakan bahwa pernyataan Smotrich adalah “hasutan berbahaya untuk melakukan lebih banyak pembantaian terhadap warga Palestina, dengan perlindungan resmi pemerintah Israel.”

Kota, desa, dan kamp pengungsi di Tepi Barat menyaksikan ketegangan terus-menerus antara pihak Palestina dan Israel, sementara gesekan sering berubah menjadi konfrontasi dan tindakan kekerasan.

Ketegangan meningkat antara Israel dan Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur sejak awal Januari. Angka resmi Palestina menunjukkan bahwa 65 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara Israel sepanjang tahun ini, sementara data Israel menyebutkan jumlah korban tewas warga Israel yang dibunuh oleh warga Palestina sebanyak 13 orang.