Beritabaru.co
Dapatkan aplikasi di Play Store
Advertisement Cerpen Heru Sang Amurwabumi
Menginjak usia empat puluh tahun, laki-laki pemahat nisan bongpay itu masih hidup membujang. Dia tinggal
Tubuh janggan1 muda itu gemetar begitu hebat. Hatinya dihantui rasa bersalah mengingat pertemuannya kembali dengan
Kafe Pandawa. Meskipun bernama kafe, sebenarnya ia lebih pantas disebut sebagai warung kopi. Letaknya berhadap-hadapan