Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sri Mulyani: Pemerintah Terus Akselerasi Vaksinasi untuk Kendalikan Pandemi Covid-19
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: APBN KITA, Selasa (23/3/2021).

Sri Mulyani: Pemerintah Terus Akselerasi Vaksinasi untuk Kendalikan Pandemi Covid-19



Berita Baru, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan, pemerintah Indonesia terus mengakselerasi vaksinasi yang merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan pandemi Covid-19. 

Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers: APBN KITA secara virtual pada Selasa, 23 Maret 2021.

“Indonesia termasuk 12 negara dengan total dosis vaksin yang diberikan tertinggi di dunia yaitu 7,84 juta,” kata Sri Mulyani dikutip kanal YouTube Ministry of Finance Republic of Indonesia, Selasa (23/3/2021).

Sri Mulyani mengungkapkan tren dari vaksinasi Covid-19 di Indonesia sudah membaik berdasarkan jumlah dosis yang diberikan telah mencapai 336.430 per hari. Angka ini sudah meningkat dibandingkan minggu sebelumnya yang hanya ada di kisaran 220.000 per hari.  

Namun demikian, ia menyadari dibandingkan dengan negara Amerika Serikat dan India, Indonesia masih tertinggal jauh soal jumlah dosis vaksinasi Covid-19. Di India, vaksinasi bisa mencapai 2 juta per hari. Sedangkan di Amerika Serikat sampai 2,48 juta per hari. 

“Di dalam kondisi seperti ini tentu kita perlu untuk terus mengingatkan masyarakat, vaksinasi akan terus diakselerasi sesuai dengan jumlah suplai yang kita peroleh dan juga dari sisi disiplin kesehatan 3M dan 3T tetap terus dilakukan,” ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan dengan adanya vaksinasi Covid-19 dan pemulihan dari beberapa sisi kegiatan ekonomi Indonesia terutama sektor manufaktur, menunjukkan zona ekspansi tren positif. 

“Kalau kita lihat di seluruh dunia mengalami meskipun kita harus tetap waspada, karena terlihat pada zona ekspansi di bulan Februari itu di 50,9 lebih rendah dibandingkan kondisi di bulan Januari yaitu sebesar 52,2,” tandas Sri Mulyani.