Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Sri Mulyani Ceritakan PEN dalam Sidang Tahunan WB-IMF 2020
Foto: Istimewa

Sri Mulyani Ceritakan PEN dalam Sidang Tahunan WB-IMF 2020



Berita Baru, Jakarta – Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan kembali merilis pokok-pokok sikap yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika menghadiri Sidang Tahunan World Bank – International Monetary Funds (WB-IMF) tahun 2020.

Dikutip dari rilis yang disampaikan pada Selasa (20/10), Menkeu senantiasa menekankan pentingnya kesetaraan akses vaksin antara negara maju dan negara berkembang, serta optimalisasi bauran kebijakan fiskal, makroprudensial, dan moneter.

“WBG dan IMF diharapkan dapat membantu negara berkembang dan emerging dengan financing, knowledge sharing dan convening power yang dimiliki. Negara berkembang dan emerging dapat mengoptimalkan kebijakan fiskal, makroprudensial dan moneter untuk menghadapi krisis pandemi. Untuk itu, WBG dan IMF dapat membantu dengan memberi sinyal positif kepada pasar, khususnya rating agencies dan investor bahwa kebijakan one-off burden sharing yang prudent dapat dilakukan dengan aman,” ujar Menkeu.

Menkeu juga mengharapkan agar tingkat bunga utang yang diberikan kepada negara berkembang dan dapat lebih murah agar negara miskin tidak dibebani dengan bunga lebih tinggi.

Dalam sesi khusus yang bertajuk CNBC Debates on the Global Economy, Menkeu berbagi pengalaman Indonesia dalam menghadapi dampak ekonomi Covid-19 yang salah satunya dengan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pada sesi ini Menkeu bersanding dengan tokoh-tokoh penting seperti Managing Director of the IMF Kristalina Georgieva, Gubernur Bank Sentral Uni Eropa Christine Lagarde, dan Chair of the Board of Gavi Ngozi Okonjo-Iweala. Para tokoh ini menyepakati bahwa pengambilan kebijakan harus berani demi pemulihan ekonomi yang kuat dan tahan lama, serta bahwa peran kerja sama internasional sangat krusial dalam memerangi krisis.

Sebelumnya, Menkeu juga menyampaikan bahwa Indonesia berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan SDM di tengah kondisi yang luar biasa saat ini. Selain perlindungan kesehatan dan sosial, di saat bersamaan, pemerintah juga terus melakukan reformasi.

“Investasi dalam human capital adalah kunci pertumbuhan ekonomi. Sejak awal terjadinya pandemi, Pemerintah Indonesia fokus dalam memberikan perlindungan terhadap manusia dengan meningkatkan anggaran, melebarkan defisit fiskal, dan memprioritaskan belanja kebutuhan darurat,” kata Menkeu, dalam sesi diskusi bertajuk Ministerial Conclave: Investing in Human Capital in the Time of Covid-19.