Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

The Whole Truth
Rahasia kelam apa di balik lubang “The Whole Truth”? (Netflix Asia)

Sinopsis dan Review “The Whole Truth”: Misteri Keluarga Berbalut Kekerasan Terhadap Kelompok Rentan



Berita Baru, Entertainment – Film horor Thailand berjudul “The Whole Truth” menggambarkan terungkapnya masa lalu yang dirahasiakan oleh generasi tua di sebuah keluarga. Sekeras apapun menutupinya, kebenaran akan tetap mewujud.

Yuk, daripada penasaran, baca dulu sinopsis dan review “The Whole Truth” di bawah ini! Awas, spoiler!

Sinopsis The Whole Truth

Seorang ibu tunggal bernama Mai (Nicole Theriault) hidup bersama dua anak remajanya, pemandu sorak bernama Pim (Sutatta Udomslip) dan penyuka lukisan bernama Putt (Mac Nattapat Nimjirawat) yang sering dii-bully karena memakai penyangga kaki.

Suatu malam, Mai mengalami kecelakaan dan koma di rumah sakit. Karena hal itu, Putt dan Pim dijemput oleh kakek Phong (Sompob Benjathikul) dan nenek Wan (Tarika Tidatid), yang anehnya tak pernah mereka kenal. Nenek Wan menderita demensia. Setiap hari, ia menyiapkan makanan untuk cucu-cucunya itu.

The Whole Truth
Kakek Phong dan Nenek Wan merasa tak melihat lubang di dinding (Netflix Asia)

Putt dan Pim terganggu dengan sebuah lubang di rumah kakek dan neneknya. Sejak melihat ke lubang itu, hal-hal mengerikan mulai terjadi. Di dalam lubang itu, Putt melihat seorang anak kecil muntah darah. Namun, kakek dan nenek mereka anehnya tak melihat lubang itu. Hingga akhirnya Putt dan Pim menyadari, lubang itu mencerminkan realitas alternatif, peristiwa yang mungkin terjadi di masa lalu di rumah tersebut.

Ketika Mai akhirnya sadar, ia segera menjemput anak-anak di rumah orangtuanya. Di sanalah, Pim dan Putt mendapati kebenaran versi ibunya. Sesuatu yang mengerikan terjadi di masa lalu, menyisakan trauma bagi keluarga tersebut. Lubang tembok itu seolah menjadi media untuk membeberkan fakta. Apa yang terjadi sebenarnya?

Review The Whole Truth

Film ini menampilkan adegan berdarah-darah yang cukup vulgar. Selain itu, adegan kekerasan, pembunuhan, dan bunuh diri juga muncul dalam “The Whole Truth.” Cerita yang disajikan cukup membuat penasaran, dengan plot twist yang bikin berdebar.

Selain aspek misteri masa lalu keluarga Mai, kita juga dapat melihat bagaimana film ini menampilkan karakter-karakter yang melakukan perundungan dan kekerasan terhadap kelompok rentan. Putt yang pincang dan harus memakai alat bantu untuk berjalan menerima perundungan dari temannya.

The Whole Truth
Bagi Nenek Wan, anak disabilitas begitu mengecewakan (Netflix Asia)

Bahkan Nenek Wan membenci anak yang tak sempurna dan menganggap Putt harus dilenyapkan. Itulah kenapa ia dulu berniat membunuh Pinya (Keetapat Pongrue).

Fame (Sadanont Durongkaweroj), teman Putt, pernah merekam Pim diam-diam saat berganti baju di ruang ganti di sekolah. Rekaman itu menjadi alat Fame untuk mem-bully Putt. Ia menyuruh Putt membantunya bertemu dengan Pim di rumah agar bisa mengintip Pim di kamar. Jika Putt menolak, ia mengancam menyebarkan video Pim ke internet.

Paket horror, sex, and violence (HVS)-nya jelas lengkap, dalam hal ini kekerasan berbasis gender online (KBGO) maupun kekerasan terhadap penyandang disabilitas. Selain itu, Kakek Phong memiliki temperamen yang mengerikan. Sejak melihat Mai membunuh suaminya, Phong menjadi cenderung protektif.

Saat mengetahui Mai menjadi korban kecelakaan, Phong melakukan tindakan ekstrem, yang mungkin bisa dilakukannya sebagai seorang mantan anggota kepolisian.

Film ini memberikan ending yang mungkin cukup mewakili, namun juga menyisakan tanda tanya. Mengapa Mai tersenyum menyeramkan dalam balutan busana warna merah?