Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Net-Zero Emission
(Foto: REUTERS / Matt Mills McKnight)

Shell Targetkan Net-Zero Emission pada Tahun 2050



Berita Baru, Jakarta – Melalui siara pers pada hari Kamis (16/4), Shell mengumumkan para investor mereka akan menerima pembaruan pada rencana perusahaan. Pembaharuan itu mencakup beberapa ambisi, yaitu:

  1. Untuk menjadi net-zero pada semua emisi dari pembuatan semua produk paling lambat tahun 2050;
  2. Untuk mengurangi jejak karbon bersih semua produk energi sebesar 65 persen pada tahun 2050;
  3. Untuk menggeser semua layanan bisnis dan sektor ke arah yang juga akan mencapai tingkat net-zero emission pada tahun 2050.

“Harapan masyarakat telah berubah dengan cepat dalam debat seputar perubahan iklim. Shell sekarang perlu melangkah lebih jauh dengan ambisi kita sendiri. Itulah sebabnya kami bertujuan untuk menjadi bisnis energi yang net-zero emission pada tahun 2050 atau lebih cepat. Masyarakat, dan pelanggan kami, juga berharap seperti itu,” ucap Ben van Beurden, CEO Shell.

Pada bulan Februari, raksasa minyak BP mengumumkan ambisi untuk menjadi perusahaan yang net-zero emission pada tahun 2050 atau lebih cepat. Dan itu menjadikan BP menjadi perusahaan pertama di antara raksasa energi yang membuat janji seperti itu.

Shell Targetkan Net-Zero Emission pada Tahun 2050
Kilang minyak Grangemouth BP

Komitmen BP untuk menjadi perusahaan net-zero emission pada tahun 2050 diikuti oleh komitmen yang dibuat oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Hal itu sesuai dengan European Green Deal yang bertujuan untuk membuat seluruh perusahaan Uni Eropa mencapai target net-zero emission dalam waktu 30 tahun.

Hampir 180 perusahaan di seluruh dunia, yang mempekerjakan hampir enam juta orang dan berkantor pusat di 36 negara, telah mengumumkan niat mereka untuk secara signifikan mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari upaya memerangi perubahan iklim. Keputusan itu diumumkan pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP25) di Madrid pada bulan Desember 2019.


SumberSputnik News