Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Senggol PKB soal 'BBM Gratis', Golkar: Jangan Mudah Janji tapi Tak Realistis

Senggol PKB soal ‘BBM Gratis’, Golkar: Jangan Mudah Janji tapi Tak Realistis



Berita Baru, Jakarta – Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menjanjikan BBM gratis jika partainya dan ketua umum Muhaimin Iskandar menjadi pemenang di Pemilu 2024. 

Merespon itu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyebut janji PKB sangat tidak realistis.

“Sangat tidak realistis. Jangan mudah menjanjikan sesuatu tapi tidak realistis lah. Itu namanya janji palsu,” kata Ace, Selasa (5/9/), sebagaimana dikutip dari detik.com.

Ditegaskan Ace, subsidi yang baik yakni diarahkan kepada hal-hal produktif. Sebagian yang dilakukan pemerintah saat ini, yaitu sudah mengarah untuk sesuatu yang produktif dan tepat sasaran.

“Seharusnya subsidi itu diberikan pada hal-hal yang produktif. Kita sudah berusaha untuk mengurangi subsidi BBM karena ingin subsidinya dialihkan kepada hal-hal yang produktif dan tepat sasaran,” sebut Ace.

Sebelumnya, video janji Syaiful Huda beredar di media sosial Twitter, kini X. Dengan kemeja putih dan berpeci, Huda berteriak menyampaikan kebijakan apabila Cak Imin menang di 2024.

“Kalau Gus Muhaimin dan PKB menang, semua yang punya sepeda motor, BBM yang kita subsidi, gratis, tanpa biaya. Gus Muhaimin memberikan program, siapa pun yang hamil yang ada di bumi Indonesia ini, akan diberikan tunjangan selama hamil,” ujar Huda dalam video itu.

Syaiful Huda kemudian memberikan penjelasan terkait janji BBM itu. Huda menyebut subsidi BBM masih mengalami kebocoran ke korporasi. 

Dia berharap dapat menutup kebocoran itu agar secara khusus dapat diperuntukkan pada masyarakat pemilik sepeda motor.

“Kita sudah melakukan kajian kalau semua di-segmented-kan misal semua pemilik motor akan mendapat subsidi lebih besar dan akhirnya harganya lebih murah, ketimbang, selama ini kan subsidi BBM kita yang mestinya untuk yang tidak mampu, pemilik sepeda motor, itu kan dinikmati oleh korporasi,” kata Huda.

“Kita bayangkan kebocoran ini bisa kita tutup dengan cara ditambahkan segmented untuk, misalnya, para pemilik sepeda motor dan angkutan umum,” imbuhnya.