Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Roket Rusia ditembakkan selama latihan bulan ini. Kekurangan artileri bisa menjadi tanda jalur pasokan terbatas untuk militer Rusia. Foto: Yuri Kochetkov/EPA, melalui Shutterstock.
Roket Rusia ditembakkan selama latihan bulan ini. Kekurangan artileri bisa menjadi tanda jalur pasokan terbatas untuk militer Rusia. Foto: Yuri Kochetkov/EPA, melalui Shutterstock.

Rusia Dikabarkan Akan Membeli Jutaan Peluru dan Roket dari Korea Utara



Berita Baru – Beberapa media internasional ternama termasuk New York Times dan Associated Press pada Selasa (6/9) melaporkan bahwa Rusia akan membeli jutaan peluru artileri dan roket dari Korea Utara.

Laporan tersebut bersumber dari sumber intelijen yang baru dibuka dari Amerika Serikat (AS) dengan syarat anonim.

Laporan tersebut hanya memberikan sedikit detil tentang persenjataan yang dibeli, jenis pasti peluru dan roket, serta waktu pengiriman.

Sumber tersebut mengatakan kepada NYT bahwa selain roket jarak pendek dan peluru artileri, Rusia diperkirakan akan mencoba membeli peralatan tambahan Korea Utara di masa depan.

Sementara itu, sumber lain yang mengatakan kepada kantor berita Associated Pers mengatakan bahwa jika laporan tersebut benar, maka hal itu menunjukkan bahwa “militer Rusia terus menderita kekurangan pasokan yang parah di Ukraina, sebagian karena kontrol dan sanksi ekspor.”

Sejak melakukan invasi ke Ukraina dan mendapat sanksi-sanksi dari Barat, Rusia mulai memperdalam hubungan dengan musuh-musuh Barat, seperti Iran, China dan Korea Utara. Ketiga negara tersebut termasuk negara yang tidak mengecam Rusia.

Sebelumnya, AS juga mengatakan bahwa Rusia telah membeli drone dari Iran. Iran menjadi salah satu negara yang tidak ikut mengecam Rusia dan bahkan melainkan menyalahkan ekspansi NATO di Eropa Timur sebagai akar penyebab konflik perang Ukraina.

Pada bulan Juli, Ukraina memutuskan hubungan dengan Korea Utara setelah diketahui bahwa Korea Utara telah bergabung dengan Rusia dan Suriah untuk mengakui kemerdekaan dua republik yang memproklamirkan diri di Ukraina timur.