Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ribuan Migran Berbaris di Perbatasan AS-Meksiko untuk Menunggu Diproses

Ribuan Migran Berbaris di Perbatasan AS-Meksiko untuk Menunggu Diproses



Berita Baru, Internasional – Lebih dari seribu migran berbaris di perbatasan AS dengan Meksiko, mereka dengan sabar menunggu diproses oleh otoritas imigrasi Amerika, seminggu sebelum kebijakan pengusiran era Trump diperkirakan akan berhenti, seorang koresponden Sputnik melaporkan.

Judul 42, berkaitan dengan pengusiran migran akan ditangguhkan pada 21 Desember, namun, beberapa negara bagian Republik dan Departemen Kehakiman pemerintahan Biden berusaha untuk menunda tanggal penghentian karena kekhawatiran sistem imigrasi AS akan kewalahan melebihi tekanan yang dihadapinya saat ini.

Seperti dilansir dari Sputnik News, lebih dari seribu pencari suaka membentuk barisan pada Rabu sore yang membentang antara tepi sungai Rio Grande dan tembok baja perbatasan AS yang dilapisi pagar kawat berduri.

Sejak hari Minggu, para migran telah mengantre untuk memasuki Amerika Serikat meskipun kebijakan Judul 42 era Trump masih berlaku, yang berisiko terjadinya pengusiran.

Wilmer Mendoza, dari Venezuela, tiba di Juarez empat hari lalu tetapi dia menunda menyeberang ke Amerika Serikat karena Judul 42 masih berlaku dan migran Venezuela lebih rentan untuk segera diusir berdasarkan kebijakan tersebut.

“Sangat dingin, suhunya turun,” kata Mendoza kepada Sputnik. “Orang-orang tidur dalam antrean agar tidak kehilangan tempat.”

Mendoza menghabiskan Rabu sore menyeberangi sungai Rio Grande untuk membawa kopi dan makanan kepada para migran yang mengantre di sisi AS.

Dia menyatakan simpati kepada para wanita dan anak-anak yang harus menghabiskan waktu berjam-jam dalam cuaca yang sangat dingin sambil menunggu giliran untuk diizinkan masuk ke Amerika Serikat.

Sebagian migran telah berbaris setiap hari pada minggu ini, kata Mendoza. Venezuela memperkirakan akan ada lebih dari seribu migran siap mengantri setiap hari, sebagian besar terdiri dari migran dari Nikaragua, Honduras, Republik Dominika, dan negara-negara Arab.

Menurut laporan media, pemerintahan Biden memperkirakan sekitar 14.000 migran pencari suaka akan melintasi perbatasan selatan AS ke Amerika Serikat jika Judul 42 dibatalkan minggu depan.

Selama dua tahun berturut-turut Amerika Serikat telah mengalami gelombang migran yang melakukan penyeberanagn secara ilegal dalam jumlah sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Lebih dari dua juta penyeberangan ilegal ke Amerika Serikat tercatat pada tahun fiskal 2022, menurut data CBP.