Ratna Juwita: APBN 2024 Harus Berpihak pada Masyarakat Rentan

Beriat Baru, Jakarta – Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Ratna Juwita Sari, memberikan apresiasi terhadap upaya stakeholder di sektor keuangan dalam mengatasi krisis yang disebabkan oleh pandemi dan geopolitik global.

Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa APBN tahun 2024 harus tetap berpihak pada perekonomian di sektor riil dan memperkuat masyarakat miskin serta rentan, terutama perempuan dan masyarakat yang tinggal di daerah 3T.

“APBN di tahun 2024 nanti tetap harus berpihak pada perekonomian di sektor riil Bagaimana kita bisa memperkuat masyarakat miskin masyarakat yang rentan perempuan juga bagaimana kita memberikan keberpihakan terhadap masyarakat kita yang masih tinggal di daerah 3T,” ujar Ratna dalam sebuah wawancara dengan TV Parlemen yang dikutip Jumat (2/6/2023).

Ratna Juwita Sari juga mengingatkan agar perhatian lebih diberikan pada subsidi yang dianggap kurang tepat, seperti subsidi mobil listrik. Ia menyatakan bahwa DPR tidak pernah diajak berdiskusi terkait hal ini dan berharap adanya konsultasi lebih lanjut.

“Contohnya saja yang subsidi mobil listrik. Di beberapa kesempatan disampaikan, malah kita itu taunya dari berita. Dalam hal ini kami tegaskan bahwa DPR tidak pernah diajak berdiskusi terkait hal ini,” tegasnya.

Selain itu, ia mengapresiasi upaya pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas energi terbarukan, khususnya pembangunan jaringan gas dari Cirebon ke Semarang yang telah diselesaikan setelah beberapa tahun. Ratna juga mengharapkan agar jaringan gas ini tidak hanya diperuntukkan bagi sektor industri, tetapi juga bisa dinikmati oleh masyarakat umum.

Ia berharap agar pemerintah mempertimbangkan subsidi atau format lainnya untuk menjadikan jaringan gas ini lebih terjangkau bagi masyarakat, dengan harapan dapat mengurangi tingkat subsidi untuk elpiji.

Dengan demikian, Ratna Juwita Sari menekankan pentingnya fokus pada perekonomian riil, perlindungan masyarakat rentan, dan pengembangan energi bersih dalam perencanaan APBN tahun 2024.