PT Garam Diharapkan Penuhi Kebutuhan Pasar Industri
Berita Baru, Gresik – Guna menekan impor garam, PT Garam diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pasar industri. Salah satu caranya adalah dengan mengembangkan mesin berteknologi tinggi. Oleh karena itu, perusahaan pelat merah tersebut menggunakan teknologi pemurnian garam.
Menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), PT Garam berhasil merampungkan pabrik dengan teknologi pemurnian dan pengolahan garam industri dengan kapasitas 40 ribu ton per tahun di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Bambang Brodjonegoro, Menteri Riset dan Teknologi atau Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), mengatakan, penerapan teknologi pengolahan garam ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan garam industri.
“Selama ini pemerintah pusat melakukan impor garam untuk memenuhi kebutuhan garam industri dalam negeri karena memang hal itu dibutuhkan. Garam untuk industri harus kualitasnya bagus serta kadar Nhcl tinggi,” kata Bambang, di Manyar Gresik, Jumat (20/12).
Selain itu, Bambang juga mnyoroti kebijakan pemerintah. Katanya, saat rakyat panen garam pemerintah justru melakukan impor. “Ini akan menjadi permasalahan sosial,” katanya saat komisioning garam industri terintegrasi di Pabrik PT Garam.
Dengan teknologi yang digarap BPPT ini Bambang meyakini pemerintah bisa mulai mengurangi kebutuhan garam impor. Mesin ini, kata Bambang bisa memproduksi 40 ribu ton per tahun dengan kualitas tinggi.
Tak hanya di Pabrik Gresik, Bambang menambahkan, menurut rencana, teknologi ini akan dipakai oleh PT Garam diberbagai sentra garam. Sehingga, nantinya melalui teknologi ini, garam hasil budidaya petani bisa diserap.
“Kita berupaya mengurangi kebutuhan impor garam industri, selama ini kebutuhan garam industri itu impor dari luar karena industri membutuhkan garam kualitas tinggi tak terpenuhi. Melalui mesin ini, garam rakyat bisa diolah kembali agar NHCL tinggi dan cocok jadi garam industri,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak berharap, PT Garam bisa memaksimalkan potensi garam rakyat yang ada di Pulau Madura Jawa Timur.
Dia pun mendorong, teknologi yang sama bisa dibangun di Pulau Madura, yang notabene banyak lahan garam rakyat serta potensi garam besar serta kualitas yang bagus.
“Yang seperti ini yang kita kejar terus. Tentunya semoga para petani rakyat seperti yang ada di Madura bisa terangkat. Serta garam dari petani bisa diserap,” harap Emil, saat mendampingi Menristek RI kunjungan ke Gudang PT Garam, Gresik. (Ahmad Rifqy)