Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Direktur Jenderal PSKL, KLHK, Bambang Supriyanto
Direktur Jenderal PSKL, KLHK, Bambang Supriyanto dalam diskusi perdana Refleksi Akhir Tahun KLHK tahun 2021, Kamis (16/12) kemarin. (Foto: Istimewa)

Progres Capaian Program Perhutanan Sosial di Tahun 2021



Berita Baru, Jakarta – Data Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL), KLHK hingga tanggal 13 Desember 2021, progres capaiannya lebih kurang 4.807.825,97 Ha, dengan jumlah Surat Keputusan (SK) hak kelola kawasan hutan sebanyak 7.296 Unit SK untuk 1.048.771 Kepala Keluarga (KK).

Direktur Jenderal PSKL, KLHK, Bambang Supriyanto menerangkan bahwa Kelompok Kerja Nasional Percepatan Perhutanan Sosial yang dibentuk pada bulan Juli 2021, mengamanatkan pendekatan Perhutanan Sosial melalui integrasi program antar Kementerian/Lembaga yang diimplementasikan di Provinsi dan Kabupaten/Kota.

“Kebijakan baru memberikan dampak pada peningkatan capaian kinerja Perhutanan Sosial, dimana tahun 2021 akses kelola Perhutanan Sosial yang ditargetkan seluas 250.000 Ha diproyeksikan capaiannya seluas 506.219 Ha atau 202%, sehingga prognosis kumulatif capaian sampai dengan tahun 2021 adalah seluas 4.920.515 Ha,” kata Bambang dalam diskusi perdana, Refleksi Akhir Tahun KLHK tahun 2021, Kamis (16/12) kemarin.

Kemudian, Bambang menerangkan bahwa target penetapan hutan adat tahun 2021 sebanyak 14 unit dan diproyeksikan capaian pada akhir tahun 2021 sebanyak 14 unit atau 100%, selain itu adanya 22 Pencadangan Hutan Adat, sehingga total capaian Hutan Adat sebanyak 36 Unit atau 257%.

Target pembentukan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) pada tahun 2021 sebanyak 300 kelompok, terealisasi sebanyak 618 kelompok atau 206%. Sedangkan peningkatan kelas KUPS dari silver menjadi gold dari target sebanyak 61 kelompok, terealisasi sebanyak 87 kelompok atau sebesar 142%. Capaian pendamping Perhutanan Sosial sampai dengan tahun 2021 sebanyak 1.510 orang.

Hal ini terjadi karena adanya cara-cara baru dalam peningkatan kapasitas kelompok, diantaranya melalui kegiatan e-learning/pelatihan jarak jauh pada 6.313 peserta dengan rincian tahun 2020 sebanyak 3.019 peserta dan 2021 sebanyak 3.294 peserta.

Disamping itu, Bambang juga mengungkapkan upaya-upaya untuk mendorong peningkatan pasar produk atau komoditas KUPS yang dilakukan dengan cara membangun Integrated Area Development (IAD) dan pasar yang berorientasi pada ekspor.

Hal ini diwujudkan antara lain melalui keikutsertaan dalam pameran One Day with Indonesian Coffee Fruits Floricultures (ODICOFF) di Turkey, dimana telah dihasilkan 9 MoU pada 3 (tiga) klaster IAD Bajawa (30 KUPS Kopi Agroforestry); IAD Kerinci (26 KUPS Kopi Agroforestry); dan IAD Kopi Agroforestry Kecamatan Batubual Pulau Buru.