Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Presiden Dorong Uapaya Penambahan Dokter Spesialis
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (dua kiri) dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga pendiri dari Grup Mayapada Dato Sri Tahir Tahir (tiga kiri), saat peresmian Mayapada Hospital Bandung, Jawa Barat, pada Senin (6/3). (Foto: Biro Pers Sekretariat Kepresidenan)

Presiden Dorong Uapaya Penambahan Dokter Spesialis



Berita Baru, Bandung – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kememdilbud Ristek) untuk mengupayakan penambahan jumlah dokter spesialis di dalam negeri.

Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di Tanah Air. “Kita masih punya problem di dalam negeri, dokter spesialisnya masih kurang atau dokter yang punya subspesialis masih sangat kurang, saya sudah bisikin tadi ke Pak Menkes ini perlu diurus,” kata Presiden Jokowi saat meresmikam Mayapada Hospital Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Senin (6/3).

Presiden menilai, selain mempunyai fasilitas fisik yang bagus, dengan adanya jumlah dokter spesialis maupun subspesialis yang mencukupi dapat menciptakan pelayanan kesehatan yang makin baik bagi masyakat.

“Alkes dan ruang fisik sudah banyak yang bagus, tapi juga banyak yang belum bagus, itu yang harus diperbaiki, sehingga pelayanan rumah sakit kepada masyarakat menjadi semakin baik,” tandasnya.

Untuk itu, Kepala Negara meminta kepada Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk menambah dan mempermudah pendidikan dokter spesialis.

“Nanti saya sampaikan ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga untuk pendidikan dokter spesialis agar dibanyakin dan dimudahkan,” ucap Presiden.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya menghasilkan dokter spesialis lebih banyak lagi.

“Kita ingin lebih cepat melahirkan dokter-dokter spesialis yang berkualitas, sesuai standar masing-masing kolegium, dan dilakukan di perguruan tinggi maupun di rumah sakit. Kami akan terus berkoordinasi dengan Kemendikbudristek untuk menyelesaikan kendala-kendala di lapangan,” ucap Budi.