PP Muhammadiyah Kecam Pembakaran Al-Qur’an di Norwegia
Berita Baru, Jakarta – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengecam keras tindakan pembakaran Al-Quran serta penghinaan kepada Nabi Muhammad yang dilakukan oleh kelompok orang yang menamakan diri Stop Islamization of Norway (SIAN) di Norwegia, Sabtu (29/8).
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan aksi demonstrasi anti-Islam di Norwegia yang berakhir ricuh itu menunjukkan sikap Islamofobia yang sangat buruk di era modern yang semestinya menjunjungtinggi perbedaan agama, ras, suku bangsa, dan golongan apapun.
“Sebelumnya, pembakaran Al-Quran dan penghinaan terhadap Islam juga terjadi di Swedia hari Jum’at yang lalu, yang juga berakhir rusuh,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya di akun Twitter pribadinya, Selasa (1/9).
Ironinya, lanjut Haedar tindakan intoleran terhadap Islam tersebut terjadi di negara yang selama ini selalu memberikan Hadiah Nobel yang berupa penghargaan atas usaha-usaha perdamaian dan kemanusiaan.
“Swedia bahkan negeri Alfred Nobel, sang penggagas Hadiah Nobel,” katanya.
“Karenanya Muhammadiyah berharap dan menghargai tindakan tegas pihak berwenang atas perbuatan anarkis dan intoleran di kedua negeri tersebut,” imbuhnya.
Menurut Haedar, Muhammadiyah menghargai negara-negara Islam dan pihak lain yang menyampaikan protes atas tindakan anarkis terahadap Islam tersebut sesuai proporsi dan protokol hubungan antarbangsa dan antarnegara yang menghargai hak asasi dan hak demokrasi umat beragama.
“Bersamaan dengan itu Muhammadiyah mengimbau dan mengajak kepada mayarakat muslim di dunia Islam, khususnya di Indonesia agar tetap tenang dan dewasa dalam menyikapi peristiwa di Swedia dan Nurwegia itu secara damai, proporsional, dan elegan,” jelas Haedar.
“Kepada kaum muslim juga diharapkan mampu beradaptasi di negeri manapun hadir sesuai budaya “Di mana bumi dipijak, Di situ langit dijunjung” sejalan prinsip Islam yang membawa misi keselamatan dan kedamaian yang rahmatan lil-‘alamin,” pungkasnya.