Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Story of Dinda
Cuplikan Story of Dinda (Bioskop Online)

Potret Kekerasan Terhadap Perempuan dalam 6 Film Indonesia



Berita Baru, Entertainment – Isu kekerasan terhadap perempuan menjadi perhatian bagi seluruh elemen masyarakat, tak terkecuali sineas Indonesia. Setidaknya, 6 film Indonesia berikut ini berhasil memotret pedih dan gelapnya jalan perempuan mendapatkan keadilan dan menyembuhkan trauma sebagai korban kekerasan.

Coba baca daftar di bawah ini. Mana yang sudah kamu tonton?

6 film Indonesia memotret kekerasan terhadap perempuan
Posesif

Pertemuan Lala (Putri Marino) dan Yudhis (Adipati Dolken) awalnya berjalan dengan begitu manis. Mereka saling jatuh cinta dan memutuskan mewujudkan cinta pertama itu dalam sebuah hubungan romantis. Namun di titik tertentu, Lala menyadari hubungannya bermasalah.

Yudhis mulai menunjukkan sisi ketergantungan dan posesifnya terhadap Lala. Ia ingin bersama Lala setiap saat, bahkan saat Lala sedang menjalani aktivitasnya. Ia juga cemburu berlebihan saat Lala bepergian dengan Rino (Chicco Kurniawan). Konflik pun mulai terjadi, sampai pada tahap kekerasan.

Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak

Empat babak dalam film “Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak” mewakili babak perampokan, perjalanan, pengakuan dosa, dan babak kelahiran. Dikisahkan, sekelompok perampok yang dipimpin oleh Markus (Egi Fedly) datang ke rumah Marlina (Marsha Timothy). Karena tinggal jauh dari tetangga, ia pun kesulitan mencari bantuan.

Marlina akhirnya berencana membunuh sekawanan perampok itu menggunakan racun yang dimasukkan dalam makanan. Mereka semua tewas, namun ia harus memenggal kepala Markus yang memerkosanya. Keesokannya, Marlina membawa kepala Markus untuk mencari keadilan.

27 Steps of May

May (Raihaanun) mengalami perkosaan ketika berada di sebuah pasar malam. Ia pun mengalami trauma hebat yang membuat hidupnya berubah total. May mengurung diri sepenuhnya di rumah. Ia hanya makan makanan dan memakai baju berwarna tertentu. Di sisi lain, ayah May (Lukman Sardi) hidup dalam rasa bersalah karena tak dapat menjaga anaknya.

Suatu hari, May menemukan lubang di sebuah rumahnya. Lubang ajaib yang membuat hidupnya tiba-tiba berubah. Film “27 Steps of May” secara mendalam menunjukkan bagaimana kekerasan seksual berdampak kepada psikologis korban secara detail dan menyentuh.

Story of Dinda: Second Chance of Happiness

Film ini merupakan sisi lain dari “Story of Kale: When Someone’s in Love” (2020) yang menceritakan hubungan Kale dan Dinda dari segi Dinda, dan masih masuk dalam dunia “Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini” (2019).

Story of Dinda: Second Chance of Happiness” menggambarkan perjalanan Dinda melepaskan diri dari ketergantungan emosional dari sosok Kale yang selama ini melakukan kekerasan terhadapnya, termasuk kekerasan fisik, verbal, dan psikologis. Sama dengan “Posesif”, film ini juga menyinggung topik toxic relationship dalam skema perfilman Indonesia. Wajib ditonton dan didiskusikan bareng pasangan, nih!

Berbagi Suami

Para perempuan dari beragam latar belakang bernasib sama: terikat dalam pernikahan poligami. Ada tiga cerita poligami dalam film ini. Pertama adalah kisah Salma (Jajang C. Noer), Indri (Nungki Kusumastuti), dan Ima (Atiqah Hasiholan), yang menjadi istri dari Pak Haji Ali Imron (El Manik).

Di sisi lain, Siti (Shanty) mau tak mau harus menerima nasibnya menjadi istri ketiga Pak Lik (Lukman Sardi) yang telah memiliki istri Sri (Ria Irawan) dan Dwi (Rieke Diah Pitaloka). Sementara seorang gadis muda Ming (Dominique) dinikahi secara diam-diam oleh Koh Abun (Tio Pakusadewo), pemilik restoran bebek tempatnya bekerja. Koh Abun sengaja tak bercerita pada istrinya, Cik Linda (Ira Maya Sopha).

Film ini memotret lika-liku kehidupan poligami dari sudut pandang perempuan. Beragam isu ditampilkan dalam “Berbagi Suami“, diantaranya kekerasan fisik, verbal, maupun psikologis yang dialami ketiganya. Terdapat juga fenomena LGBT, penyakit menular seksual, serta penderitaan yang dialami perempuan korban poligami.

Penyalin Cahaya

Meski baru akan tayang di Netflix pada 13 Januari 2022 nanti, “Penyalin Cahaya” kudu masuk daftar film terkini yang mengangkat isu kekerasan terhadap perempuan. Film ini telah menjuarai 12 nominasi dari total 17 nominasi yang didapatnya dalam ajang Festival Film Indonesia 2021.

kekerasan terhadap perempuan
Potongan film “Penyalin Cahaya” (Netflix)

Diceritakan, Suryani (Shenina Cinnamon) kebingungan ketika mendapati dirinya dilecehkan lewat sebuah foto yang tersebar di jagat maya. Pelecehan seksual yang dialaminya itu mengubah hidup Sur: beasiswanya terancam dicabut, keluarganya tak percaya padanya.

Ia pun meminta pertolongan sahabatnya yang bekerja sebagai tukang fotokopi, Anwar (Chicco Kurniawan) untuk membantu mencari kebenaran dibalik foto itu. Diyakini, “Penyalin Cahaya” merupakan film wajib tonton bagi kamu yang ingin mengenal lebih jauh mengenai kekerasan terhadap perempuan. Simak dulu trailer-nya di sini.