Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Potensi Karhutla: 598 Titik Panas Terdeteksi dalam 24 Jam Terakhir
Sebaran titik panas di Indonesia (Foto: Kompas

Potensi Karhutla: 598 Titik Panas Terdeteksi dalam 24 Jam Terakhir



Berita Baru, Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, sebanyak 598 titik panas telah terdeteksi di berbagai wilayah Indonesia. Titik panas adalah indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang diukur dari suhu yang relatif tinggi dibandingkan dengan suhu sekitarnya.

Dari 598 titik panas tersebut, sebanyak 53 di antaranya berskala rendah, 415 berskala sedang, dan 130 titik panas berskala tinggi. Ketapang di Kalimantan Barat menjadi wilayah dengan titik panas berskala tinggi terbanyak, mencapai 43 titik, diikuti oleh Ogan Komering Ilir di Sumatera Selatan dengan 16 titik, dan Hulu Sungai Selatan di Kalimantan Selatan dengan 7 titik.

Selain itu, beberapa wilayah di Jawa Timur juga melaporkan titik panas berskala tinggi seperti di Pasuruan (3 titik), Lumajang, Mojokerto, Situbondo, dan Nganjuk (masing-masing 1 titik).

Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mencatat bahwa pada Selasa (5/9/2023), terdapat 4.208 titik api di berbagai wilayah Indonesia. Kalimantan menjadi wilayah dengan jumlah titik api terbanyak, dengan 2.209 titik api, sedangkan Nusa Tenggara menyusul dengan 592 titik api, dan Sumatera dengan 543 titik api.

BNPB, BMKG, dan KLHK menunjukkan kesamaan dalam menyebutkan bahwa fenomena El Nino atau kemarau kering menjadi penyebab peningkatan karhutla di berbagai wilayah. Karhutla merupakan ancaman serius bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat serta dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar.

Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menjelaskan bahwa fenomena El Nino saat ini menjadi faktor utama yang menyebabkan peningkatan karhutla di sejumlah wilayah Indonesia.