PMK tidak Menular ke Manusia, Bupati Pamekasan; Daging Sapi Aman dikonsumsi
Berita Baru, Pamekasan – Bupati Pamekasan, Jawa Timur Baddrut Tamam, menyatakan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi tidak menular pada manusia sehingga makan daging sapi tetap aman dari penyakit.
Baddrut meminta agar warga di Bumi Gerbang Salam tidak perlu resah, sebab wabah itu hanya menjangkit pada sesama hewan.
Dia menjelaskan jenis penyakit ini sudah dinyatakan oleh para ahli tidak menular ke manusia, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir mengonsumsi daging sapi.
“Karena itu, kami meminta agar warga di Pamekasan ini tidak perlu resah dengan wabah penyakit mulut dan kuku pada sapi,” katanya, Rabu, (18/05).
Namun, dalam memasak daging sapi tersebut dengan mengikuti anjuran memasak daging standar yang telah ditetapkan, yakni minimal 30 menit hingga titik didih air mencapai 100 derajat selsius
Ia menjelaskan pemkab saat ini juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku tersebut, antara lain penyemprotan disinfektan, bekerja sama dengan Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB), aparat kepolisian dan TNI dari Kodim 0826 Pamekasan.
“TNI dan Polri kita minta bantuan untuk melakukan pemantauan di lapangan, melaporkan dengan cepat apabila ada sapi yang terindikasi terserang wabah penyakit mulut dan kuku tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, Pemkab Pamekasan telah menggerakkan para dokter, mantri, dan para petugas penyuluh peternakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ke rumah-rumah warga dan pasar hewan di daerah itu.
“Berdasarkan laporan Dinas Peternakan, hingga hari ini Pamekasan aman dari wabah penyakit mulut dan kuku tersebut, dan semua tidak ada,” ujarnya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Jawa Timur merilis 1.247 ekor sapi di sejumlah daerah di Jawa Timur, di antaranya Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto, terserang wabah penyakit mulut kuku.