PKB Bentuk Jubir Milenial, Ratna Juwita: Respons Terhadap Anak Muda yang Semakin Alergi Politik
Berita Baru, Jakarta – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengumumkan 6 juru bicara baru dari kalangan anak muda atau milenial. Langkah tersebut guna merespons kegelisahan anak muda yang semakin apatis terhadap politik.
Hal itu disampaikan Politisi PKB yang juga Anggota DPR RI, Ratna Juwita Sari saat mengumumkan 6 jubir muda baru di DPP PKB, Jakarta, Sabtu (12/11).
“Padahal kita tidak bisa menafikan apapun keputusan krusial di Indonesia masih melalui proses politik sehingga PKB harus merepresentasikan milenial,” kata Ratna.
Legislator asal Tuban itu mengurai, Indonesia memiliki bonus demografi sehingga keberadaan jubir muda merupakan langkah PKB mendekatkan diri dengan kebutuhan kaum milenial.
Sehingga Ratna Juwita juga menegaskan bahwa anak muda jangan alergi dengan politik, karena keputusan yang ada di NKRI masih semuanya produk politik.
Dengan adanya Jubir Milenial PKB ini, ia berharap bisa merespons kegelisahan yang ada terkait perpolitikan nasional, khususnya jelang Pemilu 2024.
“Kita harus segera merespons kegelisahan anak muda yang semakin kesini semakin apatis, dalam tanda kutip terkait segala hal yang berbau politis. Padahal kita tidak menafikan keputusan krusial, masih melalui proses politik,” kata dia.
Oleh sebab itu, lanjut Ratna, DPP PKB memutuskan harus ada representasi dari generasi milenial yang bisa jadi mediator, menerjemahkan kebutuhan milenial. “Dan apa yang bisa kita bantu perjuangkan,” sambungnya.
Pada kesempatan itu, Anggota Komisi VII itu kemudian memberi pesan pada anak muda agar sungguh-sungguh setiap melakukan sesuatu yang baik untuk bangsa, salah satunya, melalui jalan politik.
“PKB adalah tempat yang tepat dan rumah yang akan menerima dengan hangat apa saja yang kalian inginkan. PKB merupakan tempat yang tepat untuk perempuan-perempuan yang mau mengupgrade dirinya,” pungkas Ratna Juwita.
Diketahui, enam (6) Jubir Milenial PKB diantaranya, Dira Martamin (pegawai swasta), Mikhael Benyamin Sinaga (pemimpin redaksi media online), Nada Fuady (Dokter), Didiet M. Fitrah (pegawai swasta), dan Nabila Hillary (pegiat kesenian), serta Dedi Irawan alias Dide (musisi)