Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Perjanjian INF

Perjanjian INF Runtuh, Akankah Perlombaan Senjata Nuklir Babak Baru Segera Dimulai?



Beritabaru.co, Internasional. – Amerika Serikat (AS) secara resmi telah menarik diri dari perjanjian nuklir dengan Rusia atau Intermediate Nuclear Force Treaty (Traktat INF). Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Presiden AS Ronald Reagan dan pimpinan Soviet Mikhail Gorbachev pada tahun 1987.

Awal tahun 2019 ini Amerika Serikat dan NATO menuduh Rusia terlebih dahulu melanggar Traktat INF dengan mengerahkan rudal jelajah jenis baru. Rusia sendiri membantah tuduhan tersebut, Presiden Putin mengatakan bahwa itu hanyalah alasan AS meninggalkan INF.

Amerika mengatakan mereka memiliki bukti bahwa Rusia telah mengerahkan sejumlah 9M729 rudal yang dikenal NATO sebagai SSC-8. “Rusia bertanggung jawab penuh atas matinya perjanjian itu,” kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (02/08), dilansir BBC.

“Dengan dukungan penuh dari NATO, Amerika Serikat telah membuktikan bahwa Rusia melanggar materi perjanjian itu, dan kemudian menangguhkan kewajiban kami berdasarkan perjanjian itu,” tambah Pompeo.

Sebuah pernyataan dilansir dari kantor berita pemerintah Rusia, Ria Novosti, mengatakan
kementerian luar negeri Rusia mengkonfirmasi bahwa perjanjian INF telah secara resmi berhenti.

Sebelumnya, presiden Amerika Serikat, Donald Trump memperingatkan bahwa AS akan memberi batasan waktu hingga 2 Agustus untuk menarik diri jika Rusia tidak mematuhi perjanjian yang telah di sepakati. Presiden Rusia, Vladimir Putin, menangguhkan kewajiban negaranya sendiri terhadap traktat tak lama setelah itu.

Sebuah analis memprediksi, runtuhnya perjanjian bersejarah itu dapat menyebabkan peperangan dan genjatan senjata baru antara AS, Rusia dan China.

“Sekarang setelah perjanjian itu berakhir, kita akan melihat perencanaan gencatan senjata dan Rusia sudah siap,” kata Pavel Felgenhauer, seorang analis militer Rusia kepada kantor berita AFP.

Sebelumnya ketua NATO telah menyerukan kepada Rusia untuk menyelamatkan perjanjian rudal nuklir INF bulan lalu. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan kepada BBC bahwa rudal Rusia yang katanya melanggar jelas perjanjian itu berkemampuan nuklir, bergerak, sangat sulit dideteksi, dan dapat mencapai kota-kota Eropa dalam beberapa menit.

Ia menilai, runtuhnya Traktat INF sebagai satu-satunya perjanjian pelucutan senjata, merupakan kemunduran yang signifikan bagi para pendukung kendali senjata.

“Perjanjian INF telah menjadi landasan dalam kendali senjata selama beberapa dekade, dan sekarang kita melihat runtuhnya perjanjian itu,” tambhanya.

Penulis : Nafisa
Sumber  : BBC