Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Bill Gates
Pendiri dan filantropis Microsoft Bill Gates peringatkan dunia bahaya gelombang kedua COVID-19. Foto: AFP.

Peringatkan Gelombang Kedua COVID-19, Bill Gates Serukan Kolaborasi Antar Negara



Berita Baru, Internasional – Bill Gates memperingatkan pemerintah dunia bahwa kematian akibat COVID-19 dapat berpotensi mengalami peningkatan jauh melebihi jumlah kematian pada gelombang pertama pandemi dalam beberapa bulan ke depan, kecuali pemerintah mengambil tindakan efektif.

“Saya pesimis tentang kemungkinan jatuhnya di belahan bumi utara,” kata Gates kepada The Telegraph untuk laporan tahunan Goalkeepers, Sabtu (15/9).

“Jika kami tidak memiliki intervensi, angka kematian di sejumlah negara termasuk Amerika Serikat akan kembali ke tingkat yang kami miliki di musim semi,” terangnya.

Gates juga mengatakan pandemi dapat mendorong dunia global kembali ke era tahun 1990-an dalam hal pembangunan.

Berbagai macam indikator, mulai dari kematian ibu dan bayi hingga kelaparan dan pendidikan, telah bergerak mundur setelah kemajuan beberapa dekade. Dan pada akhirnya akan menelan lebih banyak nyawa daripada virus korona itu sendiri.

“Kami telah mundur sekitar 25 tahun … Saya memperkirakan jauh lebih banyak kematian akibat efek tidak langsung daripada dari efek langsung [virus],” terangnya.

Di samping itu, dalam pengantar laporan Goalkeepers, Gates dan istrinya Melinda menarik kesejajaran pandemi COVID-19 dengan pandemi Flu Spanyol 1918, di mana keduanya telah memicu ‘serangkaian bencana yang saling memperburuk (mutually exacerbating catastrophes).’

“Dalam sekejap, krisis kesehatan menjadi krisis ekonomi, krisis pangan, krisis perumahan, krisis politik. Semuanya bertabrakan dengan yang lainnya. Bencana yang saling memperburuk (mutually exacerbating catastrophes) adalah deskripsi yang tepat untuk pandemi Covid-19 juga [seperti Flu Spanyol],” tulis mereka.

Gates dan Melinda juga kesal dengan persiapan dan respons yang buruk dari beberapa negara. Namun demikian, meskipun mereka ‘mengetahui dengan jelas’ tentang kerusakan jangka panjang yang terjadi, Gates tetap ‘optimis’ bahwa dengan vaksin dan kerja sama antar negara, yang terburuk dari pandemi ini akan berakhir dalam dua tahun.

“Pada musim panas mendatang, kami akan mengeluarkan vaksin ke semua negara di dunia,” katanya.

“Bahkan pada tingkat vaksinasi 60 persen, Anda harus dapat menghentikan hampir semua penyebaran penyakit eksponensial. Jadi, Anda tahu, saya optimis bahwa tahun depan akan menjadi tahun di mana kita menurunkan angka-angka dengan sangat, sangat dramatis, dan hal ini akan berakhir pada 2022,” kata Gates.

Tetapi dampak terburuk dari pandemi Covid hanya akan dicegah melalui tanggapan global kolaboratif setiap negara.

“Tidak ada yang namanya solusi nasional untuk krisis global. Semua negara harus bekerja sama untuk mengakhiri pandemi dan mulai membangun kembali ekonomi. Semakin lama kami menyadarinya, semakin lama waktu yang dibutuhkan (dan semakin banyak biayanya) untuk bangkit kembali,” terangnya.

Saat ditanya tentang tanggapan negara yang berbeda dan beragam dalam menanggapi pandemi, Gates mengatakan gambarannya beragam.

Dia cenderung berpikir Swedia telah membuat ‘kesalahan’ dalam mengambil pendekatan yang lebih liberal untuk penguncian, tetapi menambahkan bahwa itu mungkin telah membangun kekebalan yang lebih alami sebagai hasilnya.

“Hanya waktu yang akan menjawabnya,” ujar Gates.

Terkait penangangan pandemi di AS, Gates lebih banyak membandingkan bantuan dan investasi AS dalam perlombaan untuk menemukan vaksin dengan kegagalan AS untuk segera meluncurkan pengujian dan memahami wabah lebih awal.

Meskipun demikian, Gates optimis atas penanganan Covid-19 di AS karena AS memiliki ‘lebih banyak’ mesin PCR untuk setiap warganya dibandingkan negara lain.

Sementara itu, Inggris, seperti Amerika, Gates mengatakan bahwa Inggris belum berkinerja sebaik negara-negara seperti Korea Selatan dan Taiwan, yang mendapat manfaat dari pengalaman mereka tentang Sars and Mers dan mendapatkan pengujian dan intervensi perilaku sejak awal.

“Inggris dan AS akan memiliki banyak pemeriksaan yang harus dilakukan untuk melihat ke belakang dan mengatakan: ‘Oke, apa yang harus kami lakukan secara berbeda, sehingga ketika pandemi kedua datang, kami mendapatkan tes yang sangat bagus dan perputaran cepat dalam semalam,” terang Gates.

Meski demikian, Gates juga optismis dan menemukan semacam titik cerah dalam penangananan COVID-19 di Inggris terutama dalam pengaturan uji klinisnya, bahwa steriods deksametason dan hidrokortison meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien Covid.

Pada gilirannya, ketika ditanya mengenai sikap AS yang menarik diri dari WHO karena dugaan kedekatannya dengan China, Gates menjawab keputusan AS itu paradoks dan kontraproduktif.

“Salah satu ironi besar adalah jika Anda bertanya: ‘hei, apakah WHO memiliki hubungan yang sangat kuat dengan suatu negara? Apakah ada negara yang berada di lorong dan mempengaruhi apa yang terjadi di WHO?’ Jawabannya adalah, ‘tentu saja, ya.’ Negara itu adalah Amerika Serikat,” kata Gate. “Tidak ada organisasi PBB yang lebih terkait dengan satu negara selain WHO yang dikaitkan dengan Amerika Serikat,” tegasnya