Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pemilih Turki Dilarang Memasuki Bilik Suara dengan Telepon dan Kamera

Pemilih Turki Dilarang Memasuki Bilik Suara dengan Telepon dan Kamera



Berita Baru, Internasional – Orang-orang yang datang untuk memberikan suara dalam pemilihan umum Turki pada Minggu (14/5) dilarang memasuki bilik suara dengan ponsel dan kamera, lapor media Turki.
Tempat pemungutan suara pemilihan presiden dan parlemen di Turki dibuka pada Minggu pukul 8.00 waktu setempat (5:00 GMT).
Pemilihan presiden putaran kedua, yang akan berlangsung jika tidak ada kandidat yang memperoleh 50% suara, dijadwalkan pada 28 Mei.
Seperti dilansir dari Sputnik News, pemilih diberitahu bahwa mereka dilarang memasuki area pemungutan suara dengan alat perekam gambar atau komunikasi, seperti ponsel dan kamera, dan mereka akan dikenakan denda apabila melanggar aturan ini, lapor media.
Tidak seorang pun, kecuali pemilih itu sendiri, yang boleh memasuki tempat pemungutan suara, karena pemilih harus menentukan pilihannya sendiri, menurut laporan tersebut. Jika seseorang buta huruf, mereka hanya dapat meminta bantuan dari ketua TPS.

Langkah-langkah keamanan di tempat pemungutan suara di Istanbul, tempat Presiden Turki petahana Recep Tayyip Erdogan akan memberikan suaranya, diperkuat, lapor koresponden Sputnik.
Tentara pasukan khusus dan petugas penegak hukum berpakaian sipil dikerahkan di sebelah lokasi, sementara pagar dipasang di area tersebut untuk mencegah mobil memasuki wilayah stasiun.
Pemilih di daerah yang terkena dampak gempa bumi dahsyat pasa Februari di tenggara Turki juga berpartisipasi dalam pemungutan suara. Wadah pemungutan suara khusus disiapkan untuk mereka di daerah-daerah di mana gedung-gedung tempat pemungutan suara biasa dihancurkan, lapor media.
Ada tiga kandidat yang bersaing dalam pemilihan presiden Turki . Erdogan, yang dinominasikan oleh Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa dan mitra koalisinya, Partai Gerakan Nasionalis, akan melawan Kemal Kilicdaroglu, yang diajukan oleh aliansi oposisi enam partai, dan Sinan Ogan dari Aliansi ATA.
Hasil jajak pendapat pra-pemilihan belum mengungkapkan pemenang yang jelas. Adapun pemilihan parlemen, pertempuran utama diharapkan antara Aliansi Rakyat yang berkuasa dan Aliansi Bangsa oposisi.