Pelajaran yang Bisa diambil dari Pertarungan Onigashima Serial One Piece
Berita Baru, Manga – Pertarungan di Pulau Onigashima dalam serial One Piece tidak saja menampilkan kebengisan, namun juga beberapa pelajaran. Pertarungan antara aliansi bajak laut Beasts dan aliansi bajak laut Topi Jerami sedang menuju puncak keseruannya. Setidaknya, dua komandan Kaido, King dan Queen telah di kalahkan oleh Sanji dan Zoro.
Terlepas dari siapa yang kalah dan menang nantinya, pertarungan di Onigashima sudah penuh dengan intrik sejak awal. Dan ini yang semakin membuat pertarungan semakin menegangkan. Aliansi Topi Jerami perlu berjuang keras bahkan untuk sekadar sampai di Onigashima.
Aliansi bajak laut Beast sangat kuat. Pulau Onigashima juga dipenuhi dengan penjagaan yang super ketat. Namun sekuat apapun mereka, ternyata mereka melakukan kesalahan juga. Kesalahan mendasar yang mereka lakukan adalah terlalu cepat berpuas diri, dan meremehkan pihak lawan.
Pihak Kaido yang bekerjasama dengan Shogun Orochi memiliki informan yang berada di pihak Akazaya yakni Kanjuro. Melalui informasi yang selalu ia bocorkan, pihak Kaido selalu bisa mengantisipasi serangan lawan. Karena dia pula di masa lampau Oden bisa terkalahkan.
Keberadaan Kanjuro di pihak lawan membuat Orochi dan Kaido merasa menang telak terhadap lawan. Mereka tidak mengantisipasi bahwa ternyata Kanjuro juga memiliki kelemahan. Mereka juga terlalu menganggap remeh pihak Akazaya.
Ketika waktu yang ditentukan tiba, yakni di saat mereka merayakan festival tahunan api di Onigashima, pihak Kaido tidak menyiapkan apapun untuk mengantisipasi keberadaan penyusup. Mereka justru sibuk merayakan festival tahunan, menyiapkan segala pentas dan agenda bersama.
Mereka hendak merayakan kemenangan karena sudah merasa menang telah mengobrak abrik perjalanan lawan dengan menghancurkan semua jembatan menuju tempat pertemuan yang dijanjikan.
Namun rupanya musah lebih cerdas dari yang diperkirakan. Mereka berhasil menjebak pengkhianat mengakui perbuatannya. Mereka berhasil membuat Kanjuro merasa menang dan tidak akan menjadi masalah jika dia mengatakan yang sebenarnya. Padahal semua itu cuma jebakan semata.
Begitupun dengan Kaido dan Orochi. Mereka merasa telah menang telak atas lawan, dan karena itu tak perlu menyambut musuh dengan persiapan yang matang. Akhirnya, kelengahan mereka dimanfaatkan hingga Onigashima sanggup dijebol.
Barangkali, jika mereka menyiapkan penyerangan sebagaimana mereka menyembut serangan Oden 20 tahun yang lampau, Onigashima tak akan pernah dijebol. Peperangan juga mungkin akan sulit terjadi.