Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pekan Depan Gerhana Matahari Cincin, Apa Indonesia Kebagian?

Pekan Depan Gerhana Matahari Cincin, Apa Indonesia Kebagian?



Berita Baru, Jakarta – Fenomena alam yang jarang terjadi, yaitu Gerhana Matahari ‘Cincin Api’, akan segera menyinari langit. Sayangnya, Indonesia bukanlah salah satu wilayah yang beruntung mendapat kesempatan untuk menyaksikan fenomena langka ini. Gerhana ini akan terjadi pada Sabtu (14/10/2023) dan hanya bisa dinikmati di wilayah Amerika Utara, Tengah, dan Selatan.

Gerhana Matahari ‘Cincin Api’ ini memiliki ciri khas tersendiri. Berbeda dengan gerhana Matahari biasa, fenomena ini akan menampilkan kilauan cahaya di sekeliling Bulan yang menutupi Matahari. Julukan ‘cincin api’ diberikan karena penampakan gerhana Matahari ini mirip dengan Gerhana Matahari Total.

Menurut laporan CNN, perbedaannya terletak pada posisi Bulan yang berada pada titik terjauh dalam orbitnya dari Bumi sehingga tidak dapat sepenuhnya menghalangi Matahari. Akibatnya, cahaya Matahari yang berapi-api akan mengelilingi bayangan Bulan, menciptakan efek yang disebut sebagai ‘cincin api’.

Gerhana Matahari ‘Cincin Api’ ini akan dimulai di Amerika Serikat pada pukul 09:13 pagi waktu setempat (sekitar 23.13 WIB) dan akan melintasi pantai Oregon hingga Pantai Teluk Texas. Fenomena ini juga akan terlihat di beberapa negara bagian Amerika Serikat seperti Oregon, Nevada, Utah, New Mexico, dan Texas. Selain itu, bayangan Bulan juga akan menciptakan efek ini di beberapa bagian California, Idaho, Colorado, dan Arizona. Gerhana di AS ini akan berakhir pada pukul 12:03 malam CT (15 Oktober 00:03 WIB).

Setelah melewati Amerika Serikat, gerhana ini akan melintasi sejumlah negara seperti Meksiko, Belize, Honduras, Panama, hingga Kolombia sebelum akhirnya berakhir di pesisir Atlantik Amerika Selatan, tepatnya di Natal, Brasil.

Sayangnya, warga Indonesia tidak akan bisa menyaksikan fenomena ini. Gerhana Matahari terakhir yang bisa disaksikan di Indonesia pada tahun ini adalah gerhana Matahari hibrida pada bulan April. Menurut Staf observatorium Bosscha Bandung, Yatni Yulianti, warga Indonesia harus menunggu hingga tahun 2028 hingga 2042 untuk dapat menyaksikan fenomena serupa.

“22 Juli 2028, gerhana Matahari sebagian akan melewati Indonesia. Selanjutnya pada 21 Mei 2031, Indonesia akan dilewati oleh gerhana Matahari cincin dengan dua wilayah yang terkena, yakni Kalimantan dan Sulawesi. Kemudian, pada 20 April 2042, Indonesia akan kembali ‘bertemu’ dengan Gerhana Matahari Total yang akan melewati Sumatera dan sedikit di Kalimantan sebelum melanjutkan perjalanan ke Filipina,” ujar Yatni Yulianti.

Sehingga tahun 2042 akan menjadi tahun yang spesial dan sibuk bagi para astronomi di Indonesia. Tidak hanya menjadi momen langka, tetapi juga menjadi peluang untuk memperdalam pemahaman tentang fenomena alam yang menakjubkan ini.