Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Pegawai Departemen Luar Negeri AS yang Menangani Evakuasi Afghanistan Mengalami Masalah Kesehatan Mental
(Foto: Liputan 6)

Pegawai Departemen Luar Negeri AS yang Menangani Evakuasi Afghanistan Mengalami Masalah Kesehatan Mental



Berita Baru, Internasional – Sejumlah pegawai Departemen Luar Negeri AS menjadi korban masalah kesehatan mental akibat ketegangan psikologis dan beban kerja yang sangat besar selama kampanye evakuasi Afghanistan, Politico melaporkan pada hari Rabu mengutip enam pejabat Departemen Luar Negeri.

Laporan tersebut mengatakan bahwa petugas garis depan di Departemen Luar Negeri mengalami kebingungan karena berusaha menanggapi ribuan panggilan dan email dari warga AS dan Afghanistan yang terdampar di Afghanistan.

Dalam banyak kasus, para pejabat mengatakan mereka tidak tahu ruang lingkup kewenangan mereka dan apa yang boleh mereka lakukan untuk memfasilitasi evakuasi.

“Kami tidak terbiasa dengan kegagalan di Negara Bagian dan dalam setiap kemungkinan keadaan itu adalah kegagalan,” kata laporan itu mengutip salah satu pejabat. “Kami gagal menanggapi setiap email, Kami gagal mendapatkan panduan tentang apa yang bisa kami lakukan dan apa yang tidak bisa kami lakukan. Kami tidak cukup diberdayakan. Tidak ada yang benar-benar mengerti apa wewenang kami.”

Beberapa petugas, seperti dilansir dari Sputnik News, mengatakan bahwa mereka mengalami depresi dan gangguan emosional karena menangani kamoanye evakuasi untuk Afghanistan. Beberapa dilaporkan sedang menjalani terapi.

“Pengalaman ini menghancurkan banyak orang, termasuk saya,” laporan itu mengutip pejabat lain. “Kami semua dibanjiri oleh permintaan pribadi untuk membantu orang-orang tertentu dari semua orang yang pernah kami kenal atau bekerja sama. Dan kami tidak berdaya untuk melakukan apa pun, sungguh. Merasa seperti Anda seharusnya menjadi 911 pemerintah, tetapi mengetahui bahwa panggilan untuk bantuan tidak terlalu jauh dari Anda sangat menurunkan moral.”

Penarikan Amerika Serikat dari Afghanistan selesai pada akhir Agustus, mengakhiri kehadiran militer hampir 20 tahun di negara itu. Ribuan orang Amerika tetap berada di Afghanistan setelah gagal dievakuasi tetapi jumlah pastinya tidak diketahui.