Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

PCINU Tiongkok Gelar Webinar Kerjasama Internasional Penanganan Covid-19
Tangkapan layar webinar PCINU Tiongkok (Foto: Beritabaru.co)

PCINU Tiongkok Gelar Webinar Kerjasama Internasional Penanganan Covid-19



Berita Baru, Jakarta – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok menggelar seminar daring tentang kerjasama internasional untuk penanganan virus corona (Covid-19), Jumat (03/7).

Rois Syuriah PCINU Tiongkok Imron Rosyadi Hamid mengatakan bahwa isu utama global dalam penanganan Covid-19 terdapat beberapa hal yang fundamental.

Imron mencontohkan, seperti dalam keamanan terkait isu perbatasan (border line), pembatasan (restriction) konektifitas antar negara baik melalui darat, laut dan udara, dan cyber security.

“Dan juga isu ekonomi yang berdampak terganggunya ekspor-impor, supply chain bahan baku industri, pariwisata, isu tenaga kerja asing, dan sebagainya,” ujar Imron.

Imron menilai peluang Indonesia sebagai negara anggota G20 yang memiliki hubungan baik dengan seluruh kekuatan ekonomi dunia termasuk Amerika dan Tiongkok perlu melakukan terobosan kerjasama penanganan Covid-19.

“Beberapa negara di ASEAN, telah berhasil menekan penyebaran covid-19. Indonesia bisa melakukan kolaborasi dan joint planning baik melalui mekanisme bilateral maupun multilateral dalam penanganan pandemi Covid-19,” jelasnya.

“Pemulihan sektor ekonomi akibat Covid-19 perlu menjadi prioritas kerjasama dengan negara-negara partner. Sementara tantangannya adalah Covid-19 menjadi antidote dari globalisasi dengan menguatnya isu nasionalisme, isolationisme, bahkan xenophobia,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Imron menjelaskan penanganan Covid-19 memerlukan dua cara, jangka panjang dan jangka pendek, mengingat belum ditemukannya vaksin.

“Belum ditemukan cara paling jitu yang dilakukan sebuah negara untuk mengatasi penyebaran virus Corona. Amerika Serikat yang memiliki infrastruktur kesehatan dan teknologi yang maju justru menjadi negara dengan tingkat kasus penularan dan kematian yang cukup tinggi,” pungkasnya.