Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Paus Fransiskus menegaskan bahwa COP26 harus menawarkan harapan nyata kepada generasi mendatang. Foto: Reuters.
Paus Fransiskus menegaskan bahwa COP26 harus menawarkan harapan nyata kepada generasi mendatang. Foto: Reuters.

Paus Fransiskus Tegaskan COP26 Harus Menawarkan Harapan Nyata kepada Generasi Mendatang



Berita Baru, LondonPaus Fransiskus menegaskan bahwa COP26 harus menawarkan harapan nyata kepada generasi mendatang dan harus mengambil langkah tegas yang diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim.

Para pemimpin politik akan bertemu pada KTT Iklim COP26 PBB untuk membahas iklim dunia mulai dari 31 Oktober hingga 12 November di di Glasgow, Skotlandia.

Dalam sebuah pesan yang dirilis pada Jumat (29/10), Paus Fransiskus menyerukan rasa tanggung jawab bersama yang diperbarui untuk dunia kita untuk memacu tindakan.

“Sangat penting bahwa kita masing-masing berkomitmen pada perubahan arah yang mendesak ini,” katanya di Radio BBC, dilansir dari Reuters.

“Para pengambil keputusan politik yang akan bertemu di KTT COP26 di Glasgow segera dipanggil untuk memberikan tanggapan yang efektif terhadap krisis ekologi saat ini dan dengan cara ini menawarkan harapan nyata bagi generasi mendatang,” imbuhnya.

Paus Fransiskus memang mengakui bahwa KTT itu akan sulit, tetapi juga merupakan peluang. Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa KTT itu luar biasa penting, tetapi hasilnya seimbang karena pembicaraan akan sulit.

“Krisis ini memberi kita kebutuhan untuk mengambil keputusan, keputusan radikal yang tidak selalu mudah,” kata Paus Fransiskus.

“Pada saat yang sama, saat-saat sulit seperti ini juga menghadirkan peluang, peluang yang tidak boleh kita sia-siakan,” imbuhnya.

Vatikan mengirim delegasi ke KTT, tetapi paus berusia 84 tahun itu tidak akan pergi setelah operasi awal tahun ini.

Paus Fransiskus memperingatkan bahaya isolasionisme dan proteksionisme dalam menghadapi krisis iklim.

“Kita dapat menghadapi krisis ini dengan mundur ke isolasionisme, proteksionisme, dan eksploitasi. Atau kita dapat melihat di dalamnya peluang nyata untuk perubahan, momen pertobatan yang sejati, dan bukan hanya dalam arti spiritual,” katanya.

“Pendekatan terakhir ini saja dapat membimbing kita menuju cakrawala yang lebih cerah,” imbuhnya.