Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Musnahkan Limbah Medis, RS Ibnu Sina Gresik Gunakan Incenerator

Musnahkan Limbah Medis, RS Ibnu Sina Gresik Gunakan Incenerator



Berita Baru, Gresik – Incenerator atau alat pemusnahan limbah medis milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina Kabupaten Gresik memiliki kapasitas yang cukup besar. Sehingga dapat menampung kapasitas 700 kilogram limbah medis dalam setiap pembakaran.

RS Ibnu Sina sendiri memiliki mempunyai dua alat pengelolaan limbah medis yang berasal dari pasien Covid-19 maupun pasien umum, yakni Incenerator untuk pembakaran limbah medis meliputi Alat Pelindung Diri (APD), Masker, serta perangkat medis yang digunakan pasien saat dirawat, kemudian tempat instalasi pengelolaan limbah limbah cair. Keduanya telah memiliki izin dan standart dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

Pada bulan Juni hingga Juli lalu, limbah medis yang terkumpul di RS Ibnu Sina mencapai 1000 kilogram perharinya. Hal itu disebabkan pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit milik daerah tersebut mengalami puncak-puncaknya.

Tetapi dengan semakin menurunnya angka pasien Covid-19 saat ini, limbah medis yang terkumpul di rumah sakit yang menjadi rujukan pasien Covid-19 itu hanya terkumpul sekitar 400 kilogram perhari.

Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan RSUD Gresik, Maftukhan mengatakan, limbah medis yang terkumpul setiap hari mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena jumlah pasien yang dirawat semakin sedikit. Limbah yang terkumpul, kata dia, langsung dibakar di incinerator.

“Untuk saat ini dengan menurunnya angka pasien Covid-19 dan limbah medis setiap hari sebanyak 400 kilogram perharinya,” katanya.

Penurunan volume limbah medis yang terkumpul saat ini jauh dibanding dua bulan sebelumnya. Sehingga hanya perlu sekali bakar untuk memusnahkannya.

“Alhamdulillah untuk saat ini sudah menurun jadi tidak begitu banyak untuk limbah medis,” tandasnya.

Sementara di tempat pengolahan limbah air, urai Maftukhan, memiliki kapasitas 5000 liter. Instalasi pengolahan limbah cair (Ipal) dan di tidak langsung mengalir ke luar RSUD Ibnu Sina Gresik. 

“Jadi pihak RSUD Ibnu Sina menampung limbah air yang dari pasien Covid-19 dan non pasien Covid-19. Semua disalurkan kepada pengelolaan limbah air yang ada di RSUD Ibnu Sina,” pungkasnya.