Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menuju Nelayan Berdaulat, Pemkab Gresik Beri Kemudahan Akses BBM dan Permodalan

Menuju Nelayan Berdaulat, Pemkab Gresik Beri Kemudahan Akses BBM dan Permodalan



Berita Baru, Gresik – Festival Nelayan dan Temu Nelayan Kabupaten Gresik berlangsung meriah di Dusun Tajungrejo, Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kamis (13/10). Acara yang digelar oleh Rukun Nelayan Pangkah Wetan itu semakin semarak dengan adanya lomba dayung perahu tradisional dan pameran pameran produk UMKM lokal.

Ajang lomba dayung perahu tradisional diikuti Rukun Nelayan di bawah naungan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) Gresik. Sedangkan pameran produk UMKM lokal diikuti sebanyak 30 peserta. Antara lain UMKM yang tergabung dalam Rukun Nelayan Desa Ngimboh, Banyurip, Pangkahkulon, dan Pangkahwetan.

“Festival ini kita maknai sebagai bentuk syukur, hal ini sebagai doa untuk nelayan di Kabupaten Gresik menjadi nelayan yang berdaulat,” kata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam sambutannya.

Menurutnya, saat ini hampir semua nelayan di Gresik memiliki masalah yang sama terkait akses BBM dan permodalan. Untuk itu, Kabupaten Gresik bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jatim hadir memberikan solusi demi terwujudnya kedaulatan nelayan.

Hal itu dapat tercapai dengan mempermudah akses BBM dan permodalan. Untuk itu, secara eksklusif Bupati Gresik juga menghadirkan PT. Migas dan Bank Gresik saat acara untuk mengatasi berbagai permasalahan yang menjadi kendala bagi para nelayan.

“Maka dua hal ini pemerintah hadir untuk itu, Bank Gresik dengan Koperasi saling bersinergi untuk mengatasi hal itu, dan kita juga akan bangun SPBUN ditempat-tempat yang lain seperti di Campurejo kemarin yang saat ini insyaallah sudah beroperasi,” ucapnya.

Kedepan, lanjut Bupati Gresik, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) akan dibangun sejumlah wilayah di Kabupaten Gresik, diantaranya di Kelurahan Lumpur, Kecamatan Sidayu, dan Mengare Bungah dengan kapasitas 2.000 liter/hari. Untuk saat ini, baru SPBUN Campurejo yang telah beroperasi.

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HNSI Jatim Mochamad Nur Arifin mengatakan, saat ini kebijakan BBM memang agak memberatkan nelayan, karena aplikasi pembayarannya hanya bisa untuk kendaraan bermotor saja. Dia pun memuji Kabupaten Gresik yang mana dapat menjadi percontohan dalam memberikan akses BBM untuk nelayannya.

“Pak Bupati (Gresik) malah bikin stasiun bahan bakarnya, jadi tidak usah jauh-jauh dan repot lewat aplikasi,” tandasnya.

Ketua HNSI Jatim sekaligus Bupati Trenggalek itu juga mengharapkan upaya penyediaan BBM dan modal yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dan sekitarnya dapat membawa pengaruh besar untuk para nelayan.

Hadir mewakili Gubernur Jatim, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati menyampaikan, saat ini Provinsi Jawa Timur tengah fokus dalam pengembangan Kelompok Usaha Bersama (KUB) dan pembinaan mata pencaharian alternatif nelayan.

“Melalui pembinaan KUB ini, diharapkan nelayan bisa berpartisipasi aktif untuk mengembangkan kelompoknya untuk mendukung pemerintah dan memajukan kesejahteraan nelayan,” kata Dyah.

Beberapa program lain yang juga dicanangkan Pemprov Jatim, lanjut dia, adalah sosialisasi permodalan, asuransi kesehatan, dan fasilitasi sarana prasarana penangkapan ikan. Selain itu, pihaknya berharap festival nelayan ini dapat terus dikembangkan. Sehingga dapat menjadi objek wisata eksklusif untuk masyarakat sekitarnya.

“Juga pembinaan mata pencaharian alternatif untuk nelayan, hal ini bertujuan untuk membuka mindset nelayan terhadap peluang usaha lain selain melaut, harapannya saat musim paceklik tiba maka nelayan dapat menjalankan usaha lain agar tetap berpenghasilan” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga memberikan bantuan senilai Rp. 200 juta. Bantuan berupa perahu dan mesin diberikan kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Rejodadi, selanjutnya bantuan mesin perahu diberikan kepada KUB Bintang Laut, serta uang tunai kepada 10 orang nelayan lokal.

Beberapa bantuan sosial lain juga diberikan, seperti santuan anak yatim untuk 10 anak, dan santunan meninggal dunia untuk 2 orang dari BPJS Ketenagakerjaan Jatim. Sedangkan Kabupaten Gresik memberikan bantuan berupa E-Pass kecil untuk 5 orang, sembako kepada 10 orang, benih ikan kepada 5 Pokdakan dengan total 225.000 benih ikan bandeng, dan 200.000 udang vaname.

Kemudian bantuan Bedah Unit Pengolah Ikan (UPI) dan peralatan pengolahan kerupuk ikan juga diberikan kepada Poklahsar d’Krobyokan Desa Pangkahwetan Kecamatan Ujungpangkah, dan Poklahsar Pare Jaya Desa Randuboto Kecamatan Sidayu senilai lebih dari Rp 300 juta.

Agenda festival ini juga dihadiri oleh BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur dan Gresik, DPRD Gresik, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gresik, Dandim 0817 Gresik, Danlanal, Kajari, dan Kapolres Gresik, Camat Ujungpangkah serta Forkopimcam, Kepala Dusun Tajungrejo, Kepala Desa Pangkahwetan dan sekitarnya. Hadir pula perwakilan beberapa perusahaan di Gresik, seperti JIIPE, PGN Saka, Pertamina, dan PT. Migas.