Menparekraf Sebut Program Santri Digitalpreneur Berdayakan Ekonomi Umat
Berita Baru, Jember – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menegaskan bahwa program santri digitalpreneur merupakan salah satu langkah untuk memberdayakan ekonomi umat.
Menteri yang akrab disapa Sandi itu menyebut, harapan itu bukan tanpa dasar. Mengingat jumlah santri di Indonesia, termasuk di Jember, Jawa Timur, sangat banyak. “Santri bisa menjadi produsen informasi dan literasi, penggerak konten-konten serta produk bermutu yang bernilai Islami,” katanya.
Hal itu diungkap saat Silaturahim dan Halaqoh Ulama Pengasuh Pondok Pesantren dalam Rangka Harlah Emas 50 Tahun Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Pendapa Wahyawibawagraha Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (15/1).
Sandi menjelaskan, sektor ekonomi kreatif baik di Indonesia maupun di negara lainnya akan menjadi tulang punggung ekonomi di masa depan. Sehingga semakin kuat dan diperhitungkan sebagai kekuatan ekonomi yang inklusif.
“Adapun definisi ekonomi kreatif yakni perwujudan nilai tambah dari kekayaan intelektual yang bersumber dari aktivitas manusia yang berbasis warisan budaya, ilmu pengetahuan dan atau teknologi,” tuturnya.
Untuk itu, lanjut Sandi, kehadiran dari pemberdayaan ekonomi umat menjadi sangat penting, sehingga program santri digitalpreneur dapat memberdayakan ekonomi umat.
“Program santri digitalpreneur tahun ini telah membuka 1,1 juta lapangan kerja baru pada 2022 dan pada tahun 2024 ditargetkan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu Sandi berpesan agar semua pihak terus meningkatkan ekonomi kreatif. Karena pada dasarnya Jember memiliki potensi baik dari segi karnaval budaya yang terkenal yakni Jember Fashion Carnaval (JFC), musik, tari, wisata religi, maupun pariwisata.
“Mari sinergikan dengan program satu pesantren satu produk. Mendukung program santri digitalpreneur dan bisa dikembangkan menjadi pilot project, sehingga Jember semakin terdepan dengan mandiri pangan dan energi,” ujarnya.
Ia menjelaskan Kemenparekraf mendorong terciptanya wirausaha muda sebagai tulang punggung ekonomi dengan target tercapainya 4,4 juta lapangan kerja di 2024.