Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menjaga Ketahanan Pangan Kala Pandemi, Syukron Bagikan 10.000 Bibit Sayuran untuk Masyarakat

Menjaga Ketahanan Pangan Kala Pandemi, Syukron Bagikan 10.000 Bibit Sayuran untuk Masyarakat



Berita Baru, Jogja –  Syukron Arif Muttaqin, anggota DPRD DIY dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membagikan 10.000 bibit sayuran kepada seluruh elemen masyarakat untuk membantu meringankan beban terdampak Covid-19.

”Kan sudah ada pembagian sembako dari berbagai pihak. Nah, saya memilih untuk memberikan bantuan bibit sayuran untuk bisa ditanam oleh warga,” ujar Syukron, Rabu (20/5).

Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris FPKB DPRD DIY itu mengungkapkan tujuan pembagian bibit sayuran ini sebagai program ketahanan pangan. Warga diharapkan dapat menanam sayuran yang nantinya dapat dinikmati secara langsung.

”Nggak perlu lahan yang luas, tapi cukup hanya dengan polibag atau bekas air kemasan untuk tempatnya. Ini juga  dalam rangka menumbuhkan budaya menanam di pekarangan rumah sendiri,” tuturnya.

Terdapat sekitar 15 jenis tanaman sayuran yang dibagikan Syukron, antara lain, selada, sawi, cabai, tomat, bayam dan kangkung. “Umur tanaman bisa bervariasi. Mulai dari 15 hari hingga 45 hari.  Dan perawatannya juga cukup mudah,” kata Syukron sambil menjelaskan dalam setiap paket bibit juga disertai petunjuk penanaman.

Syukron mengaku belum bisa memprediksi kapan pandemi wabah Covid-19 ini berakhir, sehingga program menanam sayur ini dapat diikuti oleh masyarakat lainnya. ”Semoga ini nanti bisa menjadi program pemerintah juga. Baik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten. Sukur dinas terkait bisa menganggarkan sehingga masyarakat bisa mendapatkan bibit secara gratis dan bisa dipanen dan dikonsumsi sendiri,” harapnya.

Selain membagikan bibit, selama pandemi covid-19 ini, Syukron juga sudah membagikan paket sembako, hand sanitizer, cairan disinfektan dan masker. ”Untuk sembako kemarin, selain untuk masyarakat umum kami juga prioritaskan untuk guru ngaji dan kyai kampung. Karena mereka juga salah satu yang terkena dampak dari wabah ini,” tandasnya. (Sahal)