Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Menhan Australia Tuding China Menyorotkan Laser ‘Kelas Militer’ ke Pesawat Tempurnya

Menhan Australia Tuding China Menyorotkan Laser ‘Kelas Militer’ ke Pesawat Tempurnya



Berita Baru, Internasional – Kementerian pertahanan Australia menuduh sebuah kapal angkatan laut China menyorotkan laser “kelas militer” ke salah satu pesawat tempurnya.

Seperti dilansir dari BBC, kapal China sedang berlayar di Laut Arafura di lepas pantai utara Australia ketika insiden itu terjadi pada hari Kamis (17/2).

“Tindakan seperti ini berpotensi membahayakan nyawa. Kami mengecam keras tindakan militer yang tidak profesional dan tidak aman,” kata kementerian itu.

Sampai saat ini, pihak berwenang China belum menanggapi tuduhan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan antara kedua negara tersebut sedang memanas karena sejumlah perselisihan.

Media Australia telah melaporkan insiden laser serupa di masa lalu, yang oleh pejabat intelijen dituduhkan pada kapal kecil China.

Sebuah pernyataan dari departemen pertahanan Australia mengatakan pesawat yang ditargetkan adalah Boeing P-8A Poseidon – pesawat patroli laut yang dilengkapi dengan sistem senjata dan sensor untuk mendeteksi kapal selam.

Kapal itu adalah salah satu dari dua kapal Angkatan Laut China yang berlayar ke timur di Laut Arafura sebelum melewati Selat Torres antara Australia dan Papua Nugini, dan ke Laut Karang.

“Tindakan ini bisa membahayakan keselamatan dan nyawa personel Angkatan Pertahanan Australia,” kata kementerian itu. “Tindakan seperti itu tidak sesuai dengan standar yang kami harapkan dari militer profesional.”

China adalah mitra dagang terbesar Australia, sejak lama keduanya telah menjaga hubungan baik. Namun dalam beberapa tahun terakhir kemesraan itu tidak lagi terjalin.

Australia menuduh Beijing ikut campur dalam politik domestiknya, melarang raksasa telekomunikasi China, Huawei, membangun infrastruktur teknologi Australia dan menyerukan penyelidikan atas asal usul Covid-19, yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di China.

Beijing pada gilirannya memperingatkan pelajar dan turis untuk tidak pergi ke Australia, dengan alasan insiden rasis sehubungan dengan pandemi.

Pada bulan September, China mengatakan aliansi keamanan baru antara Australia, Inggris dan AS berisiko “sangat merusak perdamaian regional … dan mengintensifkan perlombaan senjata”.