Mengintip Kecanggihan Truk Pintar China Bermesin AI, Ramah Lingkungan dan Mampu Beroperasi Nonstop
Berita Baru, Laem Chabang – Kecanggihan truk otomatis China yang telah diuji di pelabuhan Laem Chabang Thailand tidak gemeng-gemeng. Selain dilengkapi dengan teknologi pembelajaran kecerdasan buatan (AI), Q-Truck buatan China itu juga mampu beroperasi nonstop selama 24 jam dan dapat menempuh jarak hingga 140 Km.
Dua puluh unit Q-Truck listrik dan otomatis telah sampai di Pelabuhan Laem Chabang, pelabuhan laut dalam terbesar di Thailand. Sebelum digunakan, unit truk tersebut diuji coba dan dioperasikan Lapangan Penumpukan Peti Kemas (Container Yard) terminal D pelabuhan tersebut.
Asisten manajer operasional Hutchison Ports Thailand, Suttirat (45 tahun) mengatakan bahwa penggunaan truk listrik otomatis itu bertujuan untuk memanfaatkan secara penuh otomatisasi, termasuk kendaraan otonomos, guna mencapai efisiensi lingkungan dan keselamatan dalam operasional pelabuhan tersebut.
“Q-Truck adalah truk pintar yang tidak membutuhkan pengemudi, yang beroperasi dengan AI (artificial intelligence/AI), sensor, dan Sistem Pemosisi Global (GPS). Sejak tiba dua tahun lalu, truk-truk itu telah terintegrasi dengan armada truk konvensional yang ada untuk mengangkut kontainer antara dermaga dengan container yard,” kata Suttirat, sebagaimana dikutip dari Xinhua News, Sabtu (22/10).
Dengan pelatihan keselamatan, para pengemudi 30.000 lebih kendaraan yang memasuki terminal D dapat segera “akrab” dengan truk-truk tersebut.
“Mayoritas pengemudi memahami bahwa truk otonomos dapat secara instan ‘melihat’ segala sesuatu di sekitarnya, dan berhenti darurat ketika menghadapi rintangan yang tidak dapat dihindari,” kata Suttirat.
Q-Truck dibuat oleh Shanghai Westwell Information and Technology Company Ltd., sebuah perusahaan China yang mengkhususkan diri dalam pengembangan AI untuk sektor komersial dan industri.
Dalam 25 bulan terakhir, armada Q-Truck dikerahkan untuk operasional harian dan berhasil mengangkut lebih dari 150.000 kontainer, menurut Hutchison Ports Thailand, operator terminal D.
Sementara itu, Direktur Pelaksana Hutchison Ports Thailand untuk Thailand dan Asia Tenggara, Stephen Ashworth mengatakan bahwa pihaknya mempunyai tujuan untuk menciptakan pelabuhan pintar.
“(Dengan) Q-Truck otonomos serta sejumlah inovasi lain kami yang sudah dan akan segera diimplementasikan, kami dengan cepat mendekati tujuan kami untuk menjadi ‘pelabuhan pintar’ pertama yang dikembangkan sepenuhnya di negara ini,” kata Stephen Ashworth.
“Kami akan terus melanjutkan pengembangan teknologi truk otonomos di terminal D dan mengeksplorasi bagaimana truk-truk itu akan menguntungkan jaringan pelabuhan grup kami di seluruh dunia dan rencana masa depan,” kata Ashworth kepada Xinhua.
Thailand sedang mentransformasi Pelabuhan Laem Chabang menjadi pusat regional, meningkatkan keamanan dan efisiensi terminal, sembari menekan biaya dan memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan, menurut otoritas pelabuhan tersebut.
Rencana itu sejalan dengan aspirasi Westwell untuk mempromosikan otomatisasi.
“Thailand merupakan pasar luar negeri pertama kami dalam hal kendaraan otonomos komersial,” kata Tan Limin, pendiri sekaligus CEO Westwell.
“Bekerja di pelabuhan ini membantu kami memahami kemungkinan tantangan di lapangan, kami dapat memanfaatkan pengalaman kami dalam penerapan pengemudian otonomos di China dan menyesuaikan solusi untuk kondisi lokal,” ujar Tan.