Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Matangkan Visi-Misi, Paslon Niat Siapkan 'Nawa Karsa' untuk Atasi Kali Lamong dan RS di Gresik Selatan

Matangkan Visi-Misi, Paslon Niat Siapkan ‘Nawa Karsa’ untuk Atasi Kali Lamong dan RS di Gresik Selatan



Berita Baru, Gresik – Paslon Cabup dan Cawabup Gresik, Fandi Akhmad Yani – Aminatun Habibah (Niat) resmi memaparkan visi-misi Nawa Karsa (Sembilan Navigasi) sebagai program proritas yang akan diwujudkan apabila terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Gresik. Sembilan program itu adalah, Gresik Akas, Gresik Cerdas, Gresik Agropolitan, Gresik Barokah, Gresik Lestari, Gresik Seger, Gresik Sehati, Gresik Barokah, dan Gresik Mandiri.

Salah satu yang termuat dalam Nawa Karsa tersebut adalah program prioritas penanganan banjir luapan Kali Lamong.

Menurut Gus Yani, pemerintahan Sambari – Qosim selama dua periode ini dinilai tidak serius menyelesaikan persoalan Kali Lamong. Mereka terkesan saling lempar kewenangan. Padahal masyarakat hanya ingin ada tindakan serius dan nyata supaya banjir tidak lagi menjadi momok bagi warga Gresik selatan.

“Saya kira kalau pemkab gresik dua periode ini serius, pasti mampu menyelesaikan banjir Kali Lamong. Misalnya periode awal pembebasan lahan, periode kedua penuntasan dari Balai Besar Bengawan Solo (BBWS),”ujar Gus Yani usai menyampaikan Visi Misinya (Nawakarsa) di Posko Pemenangan Srembi, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, Rabu (30/9) petang.

Gus Yani menegaskan, saat ini paslon Niat sudah memiliki solusi untuk menyelesaikan masalah banjir Kali Lamong. Namun, pihaknya belum mau menyampaikannya secara detail, “Dalam waktu dekat akan kami jabarkan secara detail, kalau sekarang khawatirnya ditiru,” kata Gus Yani sembari senyum.

Selain masalah banjir, Gus Yani juga mengkritisi masalah jaminan kesehatan di Gresik. Sebab, banyak warga yang mengeluh karena harus mengeluarkan biaya sendiri. Padahal tugas pemerintah adalah menjamin kesehatan warganya.

“Banyak masyarakat yang sakit tapi tidak mendapat jaminan kesehatan gratis. Kartu KIS yang dimilikinya tidak berfungsi lagi. Ini artinya pendataan dibawah sangat amburadul,” ucapnya.

Belum lagi mengenai fasilitas kesehatan (Faskes) seperti Rumah Sakit (RS) di Gresik selatan. Padahal mereka mempunyai harapan besar kepada pemerintah Gresik untuk membagun Rumah Sakit (RS) di selatan.

Sehingga kalau berobat tidak perlu lagi ke RS luar Gresik. Seperti mayoritas warga di kecamatan Wringinanom dan Driyorejo masih banyak yang memilih berobat ke kota lain lantaran jarak tempuh ke RSUD Ibnu Sina Bunder sangat jauh.

“Selama ini mereka harus berobat ke RS Mojokerto dan Surabaya. Malahan di Wringinanom ada yang bilang hanya gara-gara masalah berobat keluarganya ingin pindah jadi warga Mojokerto,”bebernya.

Saat ditanya prioritas target 100 hari kerja pertama jika setelah dilantik nanti, Bu Min menjawabnya diplomatis.

“Nanti saya sampaikan kalau sudah terpilih saja. Biar kami tidak banyak janji tapi langsung memberi bukti” pungkas Bu Min.