Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Masjid Jamik Pasanggrahan Ambunten Timur Ramai dengan Kajian Kitab Selama Ramadan

Masjid Jamik Pasanggrahan Ambunten Timur Ramai dengan Kajian Kitab Selama Ramadan



Sumenep, Berita Baru – Bagi masyarakat muslim di Sumenep, Ramadan tidak sekadar bulan untuk menunaik kewajiban berpuasa. Tetapi juga banyak tradisi yang kerap dilakukan pada bulan suci tersebut.

Seperti di Desa Ambunten Timur, Kecamatan Ambunten, Kabupaten Sumenep. Masyarakat sekitar juga istiqamah memperluas cakrawala keilmuan dengan pengajian kitab-kitab klasik di masjid Jamik Al-Islah, yang sekaligus dikemas dengan buka bersama.

Munawar, selaku ketua panitia mengatakan, bahwa mesjid tersebut merupakan masjid tertua di Kecamatan Ambunten. Karenanya, melalui pengurus takmir dan atas dukungan warga masjid tersebut selalu diramaikan dengan kegiatan kajian kitab selama Ramadan.

“Setiap hari menjelang buka. Kira-kira pukul 17.00 WIB. Ini rutin dari 1 sampai dengan 27 Ramadan,” kata dia kepada Berita Baru, Selasa (18/03/2025).

Dia menambahkan, kajian kitab itu tidak hanya berlangsung tahun ini. Melainkan sudah tiga tahun lalu. “Cukup ramai, jamaahnya bisa mencapai 50 sampai dengan 100 orang per hari. Kami sediakan takjil hasil sumbangan dari warga,” ujarnya.

Dikatakan, para pengurus takmir agar masjid tersebut tidak hanya menjadi tempat ibadah. Melainkan juga ada manfaat besar kepada masyarakat. Utamanya untuk umat muslim. “Apalagi di bulan Ramadan, pintu rahmat terbuka,” jelasnya.

Sementara Ketua Takmir Masjid Jamik Al-Ishlah Syaifuddin menerangkan, dana dari kegiatan diambil dari kas dan sumbangsih masyarakat.

Diharapkan, kegiatan ini berjalan secara istiqamah. Baik tahun ini, maupun pada Ramadan tahun-tahun berikutnya.

“Kami berharap kegiatan ini berjalan dengan baik hingga akhir Ramada. Semoga kebersamaan yang terjalin di masjid ini membawa berkah. Terutama untuk bangsa dan agama,” tandasnya.

Untuk diketahui, adapun beberapa ulama yang menjadi narasumber dalam kajian kitab lebih kurang ada lima. Yakni, KH Muhammad Rozak (Ambunten Timur), K Imam Syafi’i (Ambunten Timur), dan K Mahally (Ambunten Timur). Kemudian KH Faqih (Ambuten Timur), KH. Amiruddin (Ambunten Timur), dan terakhir K Hamdan Zulfa (Ambunten Timur).

Kelima para kiai itu bergantian sesuai jadwal. Tema-tema kajian kitab tersebut beririsan dengan hikmah-hukmah Ramadan dan lain-lain.