Malaysia Kirim Surat ke Indonesia untuk Atasi Kabut Asap Lintas Batas
Berita Baru, Jakarta – Malaysia mengirimkan surat resmi kepada pemerintah Indonesia meminta bantuan dalam mengatasi masalah kabut asap lintas batas yang melanda beberapa wilayah negara tersebut.
Surat tersebut dikirim oleh Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Perubahan Iklim (NRECC) Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad, kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (LHK), Siti Nurbaya Bakar.
“Kami telah mengirimkan surat kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia mengenai masalah (kabut lintas batas) menyusul pernyataan Perdana Menteri kemarin,” kata Nazmi dalam konferensi pers pada Kamis (5/10/2023) dikutip dari New Straits Times.
Surat ini merupakan respons terhadap instruksi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, kepada Nazmi untuk berkoordinasi dengan rekan-rekan di ASEAN guna mengatasi permasalahan kabut asap lintas batas.
Seluruh negara ASEAN, termasuk Indonesia, telah menandatangani Perjanjian tentang Polusi Asap Lintas Batas pada tahun 2002. Perjanjian tersebut merupakan kesepakatan hukum yang mengikat secara hukum bagi negara-negara anggota ASEAN untuk mengurangi polusi asap di Asia Tenggara.
Perjanjian ini juga mengakui bahwa polusi asap lintas batas yang disebabkan oleh kebakaran lahan dan hutan harus diatasi melalui upaya nasional dan kerja sama internasional.
Malaysia belakangan ini telah mencatat tingkat Indeks Pencemaran Udara (API) yang buruk di beberapa wilayahnya, termasuk Sarawak. Beberapa wilayah di Sarawak bahkan mencatat API sebesar 115, yang masuk dalam kategori “tidak sehat.”
Pada hari sebelumnya, tujuh lokasi di Malaysia mencatat angka API melebihi 100, terutama di wilayah Lembah Klang dan Seremban. Meskipun angka tersebut kemudian turun setelah terjadi hujan.
Pekan lalu, Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Malaysia, Wan Abdul Latiff Wan Jaffar, mengaitkan kabut asap tersebut dengan ratusan kebakaran hutan di Indonesia, yang telah memperburuk polusi udara di wilayah pantai barat Malaysia dan Sarawak di pulau Kalimantan bagian Malaysia.
Sementara itu, pemerintah Indonesia membantah tudingan bahwa kabut asap tersebut berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang menyeberang ke Malaysia, dengan Menteri LHK Siti Nurbaya menyatakan bahwa keluhan Malaysia tidak akurat.