Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Mahfud MD: Tidak Ada Kaitan Infeksi Covid-19 dengan Pilkada

Mahfud MD: Tidak Ada Kaitan Infeksi Covid-19 dengan Pilkada



Berita Baru, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan bahwa tidak ada kaitan kenaikan kasus Covid-19 dengan gelaran Pilkada 2020.

Mahfud mengatakan, saat pemerintah memutuskan tetap melaksanakan pilkada, banyak pihak khawatir ihwal munculnya klaster baru penularan Covid-19.

“Namun jika merujuk data laporan Satgas, tidak ada bedanya tren perkembangan Covid-19 antara daerah peserta pilkada dan daerah nonpilkada,” ujar Mahfud MD dalam konferensi persnya, Rabu (09/12)

Bahkan, lanjut Mahfud di beberapa daerah yang tidak ada pilkada itu justru serangan Covid-19 juga besar. Memang, kata Mahfud daerah-daerah yang ada Pilkada perkembangan terinfeksi ada yang besar juga

“Jadi tidak ada kaitan sebenarnya antara membesarnya terinfeksi Covid-19 dengan penyelenggaraan pilkada. Seperti data yang kita lihat tadi. Mengapa? Karena kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk itu,” jelas Mahfud.

Mahfud juga mengingatkan bahwa tahapan pilkada masih akan berlangsung hingga ada keputusan final KPU soal hasil. Ia meminta pihak-pihak terkait untuk tetap waspada.

“Oleh sebab itu teruskan kewaspadaan seperti yang sudah kita lakukan selama ini,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan tingkat kepatuhan pemilih untuk memakai masker saat pelaksanaan pilkada hari ini mencapai 96 persen.

Angka itu didapatkan berdasarkan hasil monitoring kepatuhan protokol kesehatan saat pelaksanaan pilkada terhadap lebih dari 227 ribu orang di 34 ribu titik.

Sementara itu,  Komisi Pemilihan Umum (KPU) melaporkan sebanyak 79 ribu petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dinyatakan reaktif Covid-19 jelang pemungutan suara Pilkada Serentak 2020.

Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, ada 79.241 petugas KPPS reaktif usai menjalani rapid test. Sebanyak 4.824 orang telah diganti jelang pemungutan suara.

“Reaktif 79.241 orang. Isolasi mandiri 10.087 orang, swab lanjutan 19.897 orang, diganti 4.824 orang, rapid ulang 5.115,” ujar Ilham melalui keterangan tertulisnya, Rabu (9/12).