Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Luis Sepulveda, Novelis yang Meninggal karena Covid-19
Sumber foto: akun Instagram @dambraalessandra

Luis Sepulveda, Novelis yang Meninggal karena Covid-19



Berita Baru, Internasional — Novelis terkenal asal Chile, Luis Sepulveda, dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (16/4) waktu setempat. Kematiannya diakibatkan oleh serangan coronavirus yang dideritanya pada 25 Februari, sepulang dari sebuah festival di Portugal.

Dalam karier kepenulisannya, Luiz Sepulveda dianggap sebagai penulis cekal yang pernah diasingkan oleh negara, di bawah pemerintahan diktator Pinochet.

Novel paling terkenal yang ditulisnya ialah The Old Man Who Read Love Stories, dan terbit pada 1992. Sepulveda kemudian menetap di Eropa sejak dekade 1980-an.

https://www.instagram.com/p/B_D0y03JZSw/

Karya-karya yang ditulisnya cukup diminati. Sebab selain jenaka, dia mampu secara sederhana menggambarkan kehidupan di Amerika Selatan. Tulisan-tulisannya pun banyak diterjemahkan ke 50 bahasa, baik novel, babad hingga sastra anak.

Luis Sepulveda lahir di Ovalle, Utara Ibu Kota Santiago, pada 4 Oktober 1949. Dia menjadi aktivis politik ketika masih muda, bergabung dengan Pemuda Komunis Chile dan Sosialis. Pada tahun 1973, Sepulveda dipenjara karena dituduh mengkhianati negara di bawah rezim tentara Augusto Pinochet.

Pada 2003, Sepulveda menulis La Locura de Pinochet (Madness of Pinochet and Other Articles) dengan keyakinan bahwa kekuatan kata bisa menjelma sebagai senjata.

Pinochet sendiri menganut paham sayap kanan. Dia memerintah secara diktator selama 17 tahun. Selama pemerintahan Pinochet, sekurang-kurangnya 3,200 orang dibunuh atau hilang, sedang 38,000 lagi disiksa.

Ketika Amnesty International ikut campur, Sepulveda bebas, dan melarikan diri, bersembunyi hampir setahun sebelum akhirnya dia ditangkap, lalu dibuang negara pada 1977.

Pasca meninggalkan tanah airnya, dia melakukan pengembaraan ke seluruh Amerika Latin dan mementaskan karya teater di Ecuador, Peru dan Colombia.

Suatu ketika, Di Nicaragua, Luis Sepulveda berjuang melakukan revolusi dengan Sandinista yang berjaya menggulingkan kerajaan diktator kala itu..

Tahun 1978, Sepulveda mengikuti program penelitian UNESCO tentang etnik Orang Asli Shuar di Hutan Amazon. Hasil dari penelitiannya, kemudian ditulisnya dalam novel pertamanya pada 1992 dengan judul The Old Man Who Read Love Stories yang mengupas tentang hubungan manusia dengan alam.

Novel tersebut diterjemahkan ke dalam 35 bahasa, termasuk ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta. Tidak hanya itu, novel tersebut pun mampu mengantarkan namanya di pentas global dan diadaptasi menjadi film oleh Rolf de Heer dan dibintangi Richard Dreyfuss.

Luis Sepulveda, Novelis yang Meninggal karena Covid-19
Novel terjemahan karya Luis Sepulveda. Sumber foto: akun Instagram @unthiefable.

Karya lain Sepulveda yang populer yakni The Story of a Seagull and the Cat Who Taught Her to Fly (1996). Buku tersebut ditulis menggunakan Bahasa Spanyol sebagai bacaan untuk anak-anak.

Sepulveda menetap di Eropa sejak 1982. Di Hamburg, Jerman, dia menjadi wartawan dan berlayar selama beberapa tahun bersama aktivis lingkungan, Greenpeace.