Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Para Ilmuwan Identifikasi Perbedaan Gen Baru Pada Pasien COVID Parah

Para Ilmuwan Identifikasi Perbedaan Gen Baru Pada Pasien COVID Parah



Berita Baru, Inovasi – Para ilmuwan telah menunjukkan 16 varian genetik baru pada orang yang mengembangkan COVID-19 parah dalam sebuah penelitian besar yang diterbitkan pada hari Senin (7/3/22) yang dapat membantu para peneliti mengembangkan perawatan untuk pasien yang sangat sakit.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan COVID yang parah memiliki gen yang membuat mereka rentan terhadap salah satu dari dua masalah yaitu kegagalan membatasi kemampuan virus untuk membuat salinan dirinya sendiri, peradangan dan pembekuan darah yang berlebihan.

Para ilmuwan mengatakan penemuan mereka, yang diterbitkan dalam jurnal Nature, dapat membantu memprioritaskan kemungkinan perawatan yang dapat bekerja melawan penyakit tersebut.

Informasi tersebut bahkan dapat membantu memprediksi pasien mana yang kemungkinan akan menjadi sakit parah.

“Ada kemungkinan di masa depan bahwa kami akan dapat membuat prediksi tentang pasien berdasarkan genom mereka pada titik penyajian (untuk) perawatan kritis,” kata Kenneth Baillie, konsultan kedokteran perawatan kritis di University of Edinburgh, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Analisis genetik terhadap hampir 56.000 sampel menunjukkan perbedaan 23 gen pada pasien COVID-19 yang menjadi sakit kritis, jika dibandingkan dengan DNA kelompok lain yang termasuk dalam penelitian, termasuk 16 perbedaan yang belum teridentifikasi sebelumnya.

Temuan baru ini dapat membantu memandu para ilmuwan dalam mencari obat yang ada yang mungkin berguna untuk mengobati COVID-19.

Misalnya, para peneliti menemukan perubahan pada gen kunci yang mengatur tingkat faktor VIII, protein yang terlibat dalam pembentukan bekuan darah.

“Pembekuan darah adalah salah satu alasan utama mengapa pasien COVID mengalami kekurangan oksigen. Jadi itu berpotensi ditargetkan untuk mencegah pembentukan gumpalan itu,” kata Baillie.

“Kita tidak bisa tahu apakah obat-obatan ini akan bekerja sampai kita mencobanya pada orang”.

Salah satu gen yang ditemukan sebelumnya, TYK2, ditargetkan oleh obat arthritis baricitinib Eli Lilly, yang sekarang sedang dipelajari sebagai pengobatan untuk COVID-19.

Obat itu ditunjukkan minggu lalu untuk mengurangi risiko kematian dan rawat inap pada pasien COVID-19 sebesar 13% dalam uji coba.