Liverpool Hanya Raih 2 Poin di Premier League, Ini Analisisnya…
Berita Baru, Sepakbola – Liverpool memiliki track record yang kurang baik di awal pembukaan Premier League 2022/2023. Dalam dua pekan, mereka hanya bisa kantongi dua poin.
Itu tak lain karena The Reds hanya bisa bermain dengan imbang dalam dua laga. Yakni lawan Fulham dengan skor 1-1 dan lawan Crystal Palace dengan skor imbang 2-2.
Setidaknya, ada empat hal yang membuat Liverpool mengawali liga dengan start kurang baik.
4 Penyebab Liverpool Start Premier League dengan Hasil Kurang Maksinal
Kurang Konsentrasi?
Liverpool sepertinya punya masalah konsentrasi. Sebab mereka kini sering kebobolan lebih dahulu.
Itu sering terjadi sejak penghujung musim lalu. Sebut saja bertandang ke markas Villarreal di semifinal UCL. Kemudian di laga lawan Aston Villa di Villa Park di EPL.
Situasi ini masih berlanjut ketika The Reds bertandang ke markas Southampton. Dilanjutkan kemudian saat berduel melawan Wolverhampton.
Kurangnya konsentrasi ini membuat Liverpool gagal membuka laga sesuai keinginan mereka. Sebaliknya hal ini membuat permainan lawan berkembang.
Pertahanan Mulai Lemah
Lini pertahanan sendiri juga memiliki sedikit PR. Kelemahan mereka sepertinya terekspos.
Seperti yang diketahui, pertahanan Liverpool sangat kuat dan tangguh. Apalagi pos bek tengah mereka yang dihuni Joel Matip dan Virgil van Dijk plus Ibrahima Konate.
Mereka tak cuma kuat dan gesit tapi tangguh di udara. Sulit memenangkan duel satu lawan satu dengan mereka. Jadi lawan harus mencari cara lain untuk bisa menjebol gawang Liverpool.
Salah satu area yang mereka incar tentu saja adalah pos bek sayap The Reds. Keduanya memang sering meninggalkan posisinya untuk membantu timnya menyerang.
Belakangan ini area itu makin sering terekspos. Sebut saja di final UCL. Area Andrew Robertson dijebol, dan bola dilepas ke tiang jauh di area Trent Alexander-Arnold. Pola yang sama terulang di laga lawan Fulham untuk gol pertama Aleksandar Mitrovic.
Banyak Pemain Cedera
Liverpool menjalani persiapan pramusim dengan tidak ideal. Sebab mereka harus bersiap tanpa sejumlah pemain yang mengalami cedera.
Sebut saja Diogo Jota, Ibrahima Konate, Coimhin Kelleher, dan Calvin Ramsay. Demikian juga Alex Oxlade-Chamberlain, Curtis Jones, dan Naby Keita yang sakit.
Masalah Liverpool makin bertambah. Sebab Thiago kemudian juga cedera di laga perdana dan harus absen beberapa pekan. Demikian juga Joel Matip, Roberto Firmino, dan Jordan Henderson juga sedikit bermasalah.
Cederanya Jota membuat Liverpool tak memiliki pencetak gol alternatif selain Mohamed Salah dan Darwin Nunez. Memang masih ada Luis Diaz tapi ia tak setajam tiga nama sebelumnya. The Reds kini makin puyeng karena Nunez mungkin akan absen tiga laga, atau lebih, usai mendapat kartu merah di laga lawan Crystal Palace.
Cederanya pemain di lini pertahanan juga membuat mereka sampai memainkan bek tengah kelima mereka yakni Nat Phillips. Ia pun jadi salah satu titik lemah The Reds saat berduel lawan Palace.
Menipisnya stok pemain di lini tengah membuat Liverpool kehilangan intensitas dan kreativitasnya secara signifikan.
Rindukan Mane?
Sadio Mane sudah tak lagi di The Reds. Ia sudah pindah ke Bayern Munchen.
Memang ada Luis Diaz. Etos kerjanya kurang lebih sama. Ia giat turun naik membantu tim bertahan.
Soal skill ia juga tak perlu diragukan. Bola lengket di kakinya dan sulit direbut lawan.
Tapi, Diaz belum memiliki level ancaman gol seperti Mane. Sebelumnya, jika Mohamed Salah atau Roberto Firmino atau Diogo Jota kesulitan cetak gol, pemain asal Senegal ini yang biasanya muncul sebagai penyelamat.
Sekarang ini jelas Diaz memiliki beban berat di pundaknya. Liverpool tentu berharap pemain Kolombia tersebut bisa menjawab tantangan tersebut dengan brilian.