Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Anggota Komisi I DPR, Fadli Zon. (Foto: Twitter @fadlizon)
Anggota Komisi I DPR, Fadli Zon. (Foto: Twitter @fadlizon)

Kritik Booster Jadi Syarat, Fadli Zon: Kenapa Mempersulit Mobilitas rakyat?



Berita Baru, Jakarta – Rencana pemerintah yang ingin memberlakukan vaksin booster sebagai syarat perjalanan menuai respons banyak pihak, salah satunya datang dari politisi Partai Gerindra Fadli Zon.

Fadli Zon mempertanyakan, alasan pemerintah mau mengambil kebijakan yang mempersulit mobilitas masyarakat.

“Kenapa mempersulit mobilitas rakyat?,” tulis Fadli dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (5/7).

Menurutnya, dunia secara umum telah memasuki masa akhir pandemi COVID-19. 

“Seharusnya sudah di ujung pandemi, di Eropa, AS dan benua lain hampir tak ada yang pakai masker bahkan tak ditanya vaksin booster,” tegas Anggota DPR RI itu.

Sebelumnya, keinginan pemerintah menerapkan vaksin booster sebagai syarat perjalanan disampaikan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga mengatakan rencana tersebut dilatarbelakangi oleh pencapaian vaksinasi booster yang berdasarkan data Kementerian Kesehatan baru mencapai 24,5 persen dari target.

Karena pencapaian itu, menurutnya, Jokowi meminta agar penerapan syarat itu dikaji dalam rapat dengan para menteri awal pekan ini.

“Tentunya dosis ketiga ini akan dipersyaratkan untuk berbagai kegiatan yang melibatkan masyarakat banyak dan juga untuk berbagai perjalanan,” kata Airlangga pada jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (4/7).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkata Jokowi ingin menerapkan syarat vaksin booster untuk masuk tempat keramaian.

Opsi itu dikaji karena tingkat vaksinasi booster masih rendah. Selain itu, strategi menjadikan vaksinasi sebagai syarat perjalanan dan masuk mal pernah berhasil mendongkrak tingkat vaksinasi dosis kedua.

“Sama seperti dulu mau divaksinasi orang tua susah sekali, tapi begitu masuk mal mesti divaksinasi, orang tua mau semua. Kenapa? Karena orang tua senang nganter cucunya ke mal,” ujar Budi. (mkr)