Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Kapal Supertanker
(Foto: rabiem22/Romantic Oil Tanker)

Krisis Minyak Dunia: Puluhan Kapal Supertanker Mengambang di Pesisir California



Berita Baru, Internasional – Situs berita Los Angeles Times pada tanggal 23 April mengunggah video rekaman dari drone dari US Coast Guard menunjukkan ada 27 kapal tanker minyak mengambang di pesisir pantai California selatan. Puluhan kapal tanker itu menyimpan jutaan barel minyak sambil menunggu berlabuh di pelabuhan.

Kapal-kapal tanker tersebut berdiri berjejer dengan jarak yang aman antara satu kapal dengan kapal lain di dekat pelabuhan Los Angeles dan Long Beach.

Komandan Marshall Newberry, penjaga pantai sektor Los Angeles dan Long Beach, mengatakan dalam sebuah pernyataan:

“Karena situasi ini merupakan situasi yang unik dan jarang terjadi, kami para penjaga pantai AS terus-menerus mengevaluasi dan mengadaptasi setiap prosedur kami untuk memastikan keamanan kapal dan perlindungan di sekitar kapal … Kami, para penjaga pantai, bersama dengan mitra kami Marine Exchange of Southern California, bekerja sama untuk memonitor setiap pelabuhan dengan cermat untuk mengelola peningkatan jumlah kapal tangki yang kita lihat di lepas pantai California.”

Situasi ini terjadi di tengah laporan bahwa jutaan barel minyak berganti disimpan di lepas pantai dengan menggunakan kapal supertanker karena banyak kilang minyak di darat dan di laut terpaksa ditutup karena status lockdown akibat pandemi virus korona. Di samping itu, situasi ini juga dikarenakan anjloknya permintaan minyak ketika negara-negara menutup perbatasan dan menerapkan protokol karantina wilayah dan bekerja dari rumah untuk memperlambat penyebaran penyakit.

Menurut kantor berita Reuters yang mengutip sumber-sumber dari industri pengiriman minyak, setidaknya, 160 juta barel minyak saat ini disimpan di kapal supertanker di luar pelabuhan pengiriman karena kurangnya penyimpanan.

Sementara itu, pada bulan Februari, sekitar 10 kapal minyak berjenis VLCC yang mampu menyimpan minyak dalam jumlah besar, telah disewa untuk menyimpan minyak dilaut. Dan sejak saat itu, jumlah kapal VLCC yang telah disewa pada pertengahan April naik hingga 60 kapal. Beberapa ahli mengatakan bahwa jumlah kapal VLCC yang akan disewa akan meningkat tiga kali lipat dalam beberapa bulan mendatang.

Lokasi dari kapal-kapal supertanker atau kapal VLCC sebagian besar berada di Pantai Teluk AS dan di dekat Singapura.

Kekenyangan minyak

Pandemi virus korona yang sedang berlangsung hampir di setiap penjuru dunia telah menghentikan banyak kegiatan ekonomi, terutama dalam sektor transportasi. Ini kemudian menghasilkan realitas baru yang ditandai adanya pembatasan transportasi dan himbauan untuk bekerja dari rumah yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus. Akibat, permintaan minyak mentah menjadi lumpuh. Sementara produksi minyak terus meningkat dan pada akhirnya stok minyak akan terlalu banyak.

Stok minyak yang berlebih ini dilaporkan mencapai sekitar 9 juta barel per hari. Terkait hal ini, para ahli khawatir bahwa dunia bisa kehabisan tempat penyimpanan pada bulan Mei.

Di samping itu, permintaan minyak juga anjlok terutama pada tanggal 20 April kemarin dan memicu perdagangan minyak internasional tergelincir di bawah nol, mencapai rekor terendah harga minyak sejak 1946.

Dalam menghadapi situasi yang demikian, negara-negara OPEC+ pada tanggal 9 April kemarin telah menyepakati pemotongan produksi hingga 9,7 juta barel per hari hingga bulan Juni.

Krisis Minyak Dunia: Puluhan Kapal Supertanker Mengambang di Pesisir California
Logo Organisasi Negara Pengekspor Petroleoum (OPEC) dan rambu lalu lintas terlihat di luar markas OPEC di Wina, Austria 9 April 2020

Sejak awal tahun ini, harga minyak telah jatuh karena dampak pandemi COVID-19 dan gagalnya kesepakatan OPEC+ mengenai pengurangan produksi pada bulan Maret. Dampak dari dua hal tersebut, industri minyak mengalami situasi yang semakin sulit untuk dikendalikan.


SumberSputnik News