Beritabaru.co Dapatkan aplikasi di Play Store

 Berita

 Network

 Partner

Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango pada acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 di Istora Senayan
Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango pada acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 di Istora Senayan

KPK Soroti Stagnasi IPK dalam 10 Tahun Terakhir



Berita Baru, Jakarta – Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango, menyampaikan keprihatinan terhadap fakta bahwa Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia selama satu dekade terakhir tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Pernyataan tersebut didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS).

Dalam sambutannya pada acara Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2023 di Istora Senayan, Nawawi mengungkapkan, “Kita lihat bagaimana skor Indeks Persepsi Korupsi yang tidak meningkat secara signifikan dan stagnan dalam satu dekade ini.”

Nawawi menyoroti hasil survei integritas SPI yang dilakukan oleh KPK, yang mencakup penilaian terhadap praktek korupsi di berbagai instansi pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Skor nasional yang menurun menjadi bukti bahwa korupsi masih menjadi masalah di Indonesia.

Dalam konteks ini, KPK mengajak semua pemangku kepentingan untuk bersinergi dalam upaya pemberantasan korupsi. Nawawi menegaskan, “Pemberantasan dan pencegahan korupsi tidak dapat dilakukan hanya melalui aspek kelembagaan, dengan pembentukan lembaga/unit kerja baru, atau hanya aspek regulasi melalui penerbitan UU, PP, Perpres, dan selanjutnya, atau hanya bersandar pada kinerja Aparat Penegak Hukum.”

Nawawi berharap bahwa kebijakan yang diambil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat memberikan dorongan bagi semua pihak untuk aktif terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.

“Kami di KPK berharap sangat agar Bapak dapat memimpin upaya pemberantasan korupsi ke depan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat secara kelembagaan,” tambah Nawawi.